Happy reading 💜💛
••••
"Kyaaaaaa!!! Jauhin, jauhin! Naya sialan! Jauhin gue bilang!"
Senja merupakan waktu yang indah untuk bersantai di pinggir pantai.
Apalagi tempatnya berada di pulau dengan pemandangan semenakjubkan ini. Jadi saat Naya mengajaknya untuk berjalan di atas pasir pantai, ia langsung menyetujuinya.
Sekarang ia menyesal.
Zanita memegang topi pantainya untuk menjauhkan tangan Naya darinya. Meskipun tak membantu banyak.
Entah di mana Naya mendapat ide untuk menjahilinya. Sekarang gadis dengan dress pantainya itu memegang seekor cacing tanah yang sangat menjijikan.
Binatang yang sangat dibenci Zanita. Naya malah bermain-main dengan memamerkannya di depan mata.
"ANJIR! ANNA TOLONGIN!"
Gadis yang ia panggil malah tertawa sambil memegang handycam yang tengah merekamnya.
Anna dipastikan berada di pihak Naya. Zanita sejak tadi terus melayangkan sumpah serapah.
"BUNDAAAAA!!!! KYAAAAA!!"
Naya tertawa ngakak. Tangannya tak henti-hentinya melambai-lambai sambil memegang cacing tanah dan mengarahkannya ke Zanita.
Sementara gadis dengan Tie-front top abu-abu serta short pants hitam itu terus menjerit jijik.
"GAK TEMEN KALIAN, SIALAN! AKHH!"
Anna tak lagi mampu memegang kamera lantaran terlalu banyak tertawa.
"Olla, may I kiss you! Ululululu!" Naya menempatkan cacing tanah itu di depan wajah Zanita.
Zanita kembali mengumpat kasar.
"Nay! Jangan Nay! Sumpah gue jijik. Gue udah mandi. Anjing! Sialan! Akhh!! Anna tolongin!"
Anna tertawa lepas. Sungguh wajah panik Zanita itu sangat menggelitik perutnya.
"Kita bisa bicarain baik-baik kan?" Zanita ingin bernegosiasi.
"Lo mau sepatu yang kemarin didiskon kan? Yang warna merah itu? Gue kasih, Nay. Gue kasih. Tapi tolong buang itu makhluk menjijikan ya?"
Mata Naya langsung berbinar.
"Ha? Olla bukannya kamu udah jual sepatunya? Kemarin kan fotonya kamu post. Udah laku" ujar Anna.
Naya kehilangan binar di matanya.
"Lo ngibul. Harus dihukum!"
"Setuju!" Anna berteriak girang.
Cacing tanah itu semakin dekat. Zanita panik.
Tiba-tiba matanya menangkap sosok pemuda dengan switer hitamnya.
Zanita seolah melihat malaikat penyelamatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
RandomNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...