92 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.9K 124 15
                                        

Happy reading 💜









•••








Semua orang cemas, semua orang panik.

Tangis ibu Evelyn pecah. Melihat putrinya kehilangan kesadaran dengan wajah pucat. Ghani tak mampu berpikir jernih. Para keluarga yang berkumpul memperburuk keadaan dengan rentetan pertanyaan mereka yang menganggu.

Evelyn pingsan. Dengan denyut jantung melemah. Gadis itu benar-benar sekarat.

"Kak, cepet!"

Zanita berdiri kaku. Melihat tubuh Evelyn yang dipapah menuju ambulans. Haidar bertindak cepat dengan memanggil para medis. Ghani dan Winda segera menemani putri mereka di bawah ke rumah sakit.

Zanita menyusul dengan mobil yang dikendarai Haidar. Gadis itu tak lagi bersuara selama perjalanan.

Begitu Evelyn masuk ke ruang ICU, Winda dan Ghani langsung menunggu dengan kecemasan. Ghani menunduk dengan pandangan kosong. Pria itu bergetar hebat.

Zanita melangkah tanpa suara. Melihat tangis Winda yang tak berhenti juga Ghani yang dilanda panik berlebih.

Ia duduk di kursi tunggu. Menatap tanpa arti pada pintu di mana Evelyn baru saja dibawa masuk. Zanita menunduk, menatap pada ujung sepatunya dengan pikiran rumit.

"Mas... Kamu apaain Evelyn! Kenapa dia bisa jadi kayak gini!" Winda berjalan ke arah Ghani. Dengan derai air mata wanita itu mencengkram kerah baju Ghani.

"Evelyn... Evelyn... Dia harusnya baik-baik aja. Ini salah kamu mas!"

Ghani tak bereaksi. Membiarkan tubuhnya mendapat serangan dari Winda yang terus meracau. Wanita itu menangis keras. Winda sudah syok sejak melihat keadaan Evelyn yang terbilang parah.

Zanita menatap kedua orang itu. Tak lama, ia berdiri.

"Nona."

Tangan seseorang menghadangnya. Zanita menatap datar pada Haidar.

"Minggir." Tukasnya dingin. Haidar tak punya kuasa untuk menolak. Ia membiarkan Zanita berjalan. Mendekat pada Ghani dan Winda.

"Kita perlu bicara."

Winda terdiam. Wanita itu langsung menoleh. Emosi menguasai Winda. Melihat wajah Zanita membuat ia murka.

"KAMU! Ini semua juga pasti salah kamu! Dasar pembawa sial! Gara-gara kamu anak saya jadi celaka!"

Zanita mengabaikan. Sebaliknya ia menatap lurus pada Ghani. Mengisyaratkan pada pria itu bahwa ada yang perlu mereka bicarakan.

Ghani mengerti. Lantas segera membuat Winda menyingkir. Winda menatap suaminya tak percaya.

"Mas!"

"Diam!"

Ghani menatap nyalang pada Winda. Alhasil, Wanita itu terdiam. Ghani beralih pada Zanita. Zanita kemudian memimpin jalan. Ghani mengekori dengan cemas. Mereka meninggalkan Winda yang jatuh lebih dalam pada keterpurukan.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang