Happy reading 💜
••••
Maaf lama up:)
💜💜💜💜💜💜💜
"Tarik para pengawalmu sekarang."
Arthur Irawan menatap Enzi dengan pandangan datar. Menilai seberapa banyak pemuda itu berubah.
Enzi jauh lebih luar biasa sejak terakhir kali ia melihatnya.
Enzi mendengus atas perintah kakeknya. Ia melirik sosok Zaky mengutarakan isyarat. Para pengawal mansion kembali ke posisi semula meski masih tetap memasang siaga pada sekumpulan pengawal milik Chiko. Haidar kembali ke sisi Enzi dengan masih memegang pistol.
Arthur menghela nafas.
"Sekarang jelaskan alasanmu menolak kedatangan kami."
Ada yang lain dalam kilatan mata Enzi. Ekspresi wajah pemuda itu tak tertebak. Namun dapat terasa atmosfer yang mengelilinginya telah mendingin. Enzi menguasai udara yang sangat mampu membuatnya menjadi sosok pemimpin.
Anak yang ia besarkan sendiri. Arthur bingung harus merasa bangga atau takut. Bangga bisa menciptakan sosok setangguh Enzi, atau justru takut ketangguhan itu akan membuat Enzi berpikir untuk berdiri di atas kakinya sendiri. Tak membutuhkan orang lain. Bahkan dirinya yang menjadi alasan pemuda itu dapat hidup hingga kini.
"Tiga tahun lalu Kakek sepakat tidak akan menunjukan diri lagi di depan Enzi," ujar Enzi tanpa nada gentar sedikitpun.
"Kesepakatan itu berlaku selama kamu tak melampaui batas."
"Batas apa yang Enzi lampaui kakek?"
"Enzi." Arthur memejamkan mata. Merasa aura Enzi begitu menekankan hingga ia merasa terintimidasi. Ditatapnya iris mata onyx yang serupa dengan miliknya itu.
"Kamu membunuh Ellie."
Enzi tertawa. Pemuda itu sampai menutup setengah wajahnya dengan tangan. Jiwa gelapnya yang lama tak tersentuh kembali terusik dikarenakan disebutnya sebuah nama.
Bahkan memikirkan dosa Ellie yang hampir membuat ia kehilangan Zanita, membuat Enzi ingin sekali lagi menghancurkannya.
"Lalu?" Enzi sempat melirik Chiko yang sejak tadi diam. Ia menyeringai. "Seperti biasa kakek harus menanganinya."
Chiko mengepalkan tangan. Rasa bencinya berkobar hebat. Keinginan untuk membuat Enzi tunduk terngiang di otaknya.
"Kamu tahu apa yang kakek maksud, Enzi." Ujar Arthur mengalihkan perhatian Enzi.
Enzi mendengus. Arthur tetap bertahan dengan kegigihannya untuk membuat Enzi kembali ke tempat seharusnya. Tak melewati batas.
"Membunuh Ellie berarti melawan Zenrafos. Enzi, kenapa kamu melakukannya?"
Bungkam. Arthur mengeratkan genggaman pada tongkatnya.
"Demi gadis itu?"
Kegaduhan tercipta. Suara ratusan senjata yang siap membidik tubuhnya membuat Arthur menatap murka pada Enzi. Pengawal Enzi siap menjalankan tugasnya untuk melindungi seseorang yang sangat berarti bagi tuannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
RandomNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...