47 || Enzi:[The King Of Phoenix]

2.9K 196 12
                                        

Happy reading 💜💛

•••

Berapa lama ia tak kembali ke sini? Zanita tak tahu tepatnya. Lagi pula itu bukanlah sesuatu yang penting lagi.

Jam 7 malam. Zanita turun dari taksi setelah membayar ongkosnya. Gadis dengan kemeja kotak-kotak dipadukan dengan ripped Jeans hitam itu melangkah memasuki pekarangan rumah lamanya.

Zanita cukup terkejut melihat keberadaan ayahnya yang ternyata telah menunggu di depan pintu rumah.

Rasa penasaran sejak Ghani mengirim pesan padanya makin bertambah. Apa yang ingin ayahnya itu bicarakan dengannya?

"Malam, yah," sapa Zanita datar.

Ghani tak banyak berubah. Tetap menjadi pria yang mencintai pekerjaannya. Ghani saat ini masih dalam balutan setelan kerja. Setelah pulang bukannya istrahat, pria itu malah menunggunya di sini. Itu membuktikan betapa pentingnya sesuatu yang ingin ia sampaikan pada Zanita.

"Kita bicara di sini." Zanita tak mengharapkan akan dibawa masuk ke rumah.

"Kamu perlu tahu sesuatu yang selama ini ibumu sembunyikan," ucap Ghani. Zanita mengernyit bingung.

"Ayah bisa langsung ngomong."

Ghani menatap gadis di depannya intens. Sejenak ada kilatan lain yang hadir di matanya. Melihat Zanita masih mampu bertahan tanpa ada dirinya sejak gadis itu pergi.

"Sebelumnya apa yang kamu rasakan setelah keluar dari rumah ini?"

Zanita menahan diri untuk tak mendengus. Mau bagaimanapun keadaannya, Ghani tetaplah orang yang selama ini telah membesarkannya. Ia setidaknya masih menaruh rasa sopan santun.

Zanita tak menampik, bahwa akan ada satu waktu di mana ia mengharapkan ponselnya berdering dengan nama ayah. Saat mengangkatnya, ia akan mendengar lontaran kalimat bernada khawatir berlanjut dengan permintaan maaf dari Ghani. Berkata ia terlalu dibutakan amarah dan memintanya kembali.

Tetapi berharap juga butuh kesabaran. Dan kesabaran Zanita telah lama terkikis habis sejak Ghani menamparnya atas dasar kesalahan yang tak pernah sekalipun ia lakukan.

Ia hanya meminta kepercayaan. Tetapi Ghani malah memberikannya pada Evelyn dan kekasih brengseknya, Arkan.

"Zanita ngerasa bebas," tapi hampa.

Ghani tak mengubah ekspresinya.

"Apa kamu mengalami mimpi aneh? Atau tiba-tiba mengingat kejadian di masa lalu?"

Zanita tercenung lama. Gadis itu tanpa sadar mulai mengepalkan tangan dengan ritme jantung yang meningkat.

Melihat reaksi Zanita, Ghani mengulas sebuah senyuman.

"Pasti kamu sudah mengalaminya."

"Apa maksudnya?" Tanya Zanita mulai gusar.

"Itu ingatan masa lalu kamu."

"Apa?"

Ghani menghela nafas pendek. Pria itu tetap memperhatikan wajah gadis di depannya kini.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang