24 || Enzi:[The King Of Phoenix]

3K 184 4
                                    

Happy reading 💜💛

•••

Baru saja ia membuka pintu, kakinya langsung di paksa mundur oleh dorongan benda itu yang berasal dari luar.

Zanita mengerjab, memastikan bahwa yang ia lihat di depannya adalah dua orang gadis cantik yang tengah tersenyum lebar sambil menenteng kantung belanjaan.

Naya dan Anna masuk begitu Zanita memberikan mereka ruang. Kemudian setelah menutup pintu dan menguncinya, mereka tanpa sungkan mulai memenuhi karpet di lantai kots-an Zanita.

"Ada apa nih?" Tanya Zanita setelah bergabung dengan keduanya.

"Ngadain pesta rumah baru Lo!" Ujar Naya yang mulai mengeluarkan belanjaan mereka dibantu Anna.

Zanita tersenyum lebar. Sontak merasa terharu melihat dua sahabatnya. Ia tak menyangka mereka bisa semanis ini.

"Ngomong-ngomong, cowok Lo udah gak di sini kan?" Tanya Naya dengan mimik wajah serius.

Zanita membalas dengan delikan. Lantas tanpa menjawab ia memfokuskan pandangan pada Anna.

"Mata Lo sembap. Jangan bilang si cebol buat Lo nangis?"

"Kok gue?!"

Anna tersenyum geli. Berdiri sambil membawa kantung belanjaan bahan-bahan mentah yang akan ia masukan ke dalam kulkas.

"Iya, la. Naya nyebelin buat aku nangis"

"Sembarangan!"

"Kok Lo jahat, Nay?"

"Eh jangan paksa gue ngomong kasar ya! Bukan gue yang buat adiknya Elsa nangis!"

"Bohong ya Lo?!"

Anna yang tengah sibuk memasukkan barang-barang ke dalam kulkas, bisa mendengar suara keributan. Entah itu suara cempreng Zanita dan Naya, atau suara-suara pukulan ringan yang mereka lakoni.

Begitu kembali ia sudah diperlihatkan dengan ajang pukul memukul. Bantal-bantal sofa adalah senjata mereka. Zanita dan Naya terlalu sibuk menghujat sambil tertawa hingga tak menyadari keberadaan Anna.

"Eh udah, udah" lerai Anna tak bisa menyembunyikan senyum gelinya.

Masih dengan tawa yang belum usai, akhirnya mereka bertiga duduk melingkar di atas karpet dengan belasan camilan yang dikeluarkan Naya.

"Kalian gak ngabarin kalau mau ke sini. Gue belum belanja makanan apapun" ujar Zanita.

Naya meraih satu bungkus keripik kentang sebelum membuka dan memakannya.

"If that, Lo gak perlu belanja. Terima kasih aja sama kita-kita" Naya menyenggol Anna sambil memainkan kedua alisnya.

"Suka banget bikin gue gak enak" cetus Zanita.

"Jangan gitu, Olla. Kita kan sahabat" balas Anna.

"Iya kita kan sahabat" timbrung Naya dengan senyum menggoda.

Lagi-lagi tawa mereka pecah. Zanita meraup sebagian wajah Naya yang menurutnya konyol. Sementara Anna hanya menggelengkan kepala melihatnya.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang