Happy reading 💜
•••
Tanah yang mereka pijaki bergetar. Getarannya membuat orang-orang membeku. Kompak mengarah ke arah sumber suara. Di sana api merebak. Meluluhlantakkan.
Inti phoenix terdiam. Lantai lima mansion, tempat di mana seharusnya kawan mereka berada telah dilahap api berkat bom bunuh diri.
Haidar merasakan dadanya seolah ditusuk. Pemuda itu tak memperhatikan sang musuh yang mungkin menyerang, hanya terpaku memandang ke arah atas di mana api membumbung.
"KAK!" Anna berteriak kesetanan. Seseorang menodongi Haidar pistol. Pemuda itu tak siap. Anna berlari, melesatkan peluru bagi musuh yang siap menyakiti Haidar.
Dor!
Dor!
"Akhh!"
Terlambat. Timah panas bersarang di bahu kiri Haidar. Sementara Anna berhasil menyarangkan peluru di jantung musuh.
"HAIDAR!!!"
Inti Phoenix berlari. Melindungi Haidar dari berbagai sisi. Sisa pengawal berjaga. Sementara musuh yang dipimpin Reza telah mengepung mereka. Seringai dibibir Reza tersungging kejam.
"Mereka di sana kan?" Tanyanya retorik.
Sadewa mendengus. "Kalau yang Lo hadapin adalah kematian Enzi, gue jamin Lo bakal kecewa."
"Oh ya?"
Reza beserta pasukannya masih mengepung mereka dengan senjata teracung.
Inti Phoenix menemukan fakta bahwa pengawal Arkananta banyak berjatuhan. Ada yang aneh. Pengawal Arkananta yang bertugas menjaga Mansion adalah pengawal terbaik. Reza dan pasukannya memang mengerikan, namun tetap saja jumlah mereka kurang. Kenapa para pengawal banyak berjatuhan?
"Fyi, Tami ngurus segala kebutuhan pengawal."
Brengsek. Mengapa mereka tak sadar? Daya tahan pengawal melemah. Dan itu aneh untuk ukuran pasukan terlatih seperti mereka.
Ucapan Reza membuat mereka sadar bahwa sejak awal pengawal mereka telah direcoki racun. Tami yang berkhianat adalah jawaban mengapa mereka mudah dibantai.
Sebagian para pengawal berada di lantai lima. Hampir seluruh pengawal telah bertempur dan dibantai pasukan Reza. Sementara mereka mendapat informasi bahwa tim sniper ghost yang berjaga disekitar mansion telah hilang tak berjejak.
"Jangan pikir gue datang tanpa persiapan."
Bajingan Reza.
Kini jumlah mereka lebih sedikit dibanding musuh. Ditambah ketegangan setelah bom meledak. Mereka hampir tak bisa berpikir jernih.
"Ulur waktu. Agha dalam perjalanan." Bisik Raldo.
"Fuck. Akses kita ditutup. Kita gak bisa menghubungi pihak luar." Ucap Rafa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enzi : [The King Of Phoenix] ✓
AléatoireNamanya Enzi Kaivan Arkananta. Pemimpin dengan aura tak terbantah yang penuh pesona. Enzi punya segalanya. Harta, kekuasaan, kedudukan. Namun semua hal itu tak serta merta membuat hidupnya bahagia. Sejak awal kata bahagia tak ada dalam kamus hidupny...