86 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.5K 101 1
                                    

Happy reading 💜














•••












Salah satu hotel bintang lima menjadi tempat yang disewa SBN untuk merayakan prom nigth. Para alumni SBN yang baru saja lulus hari ini datang dengan pakaian terbaik mereka. Merayakan kelulusan dengan suka cita.

Eskul musik menjalankan tugasnya dengan baik. Penampilan menarik mulai diadakan. Membuat suasana sekitar bertambah ramai. Tema yang dipakai dalam pesta adalah semi formal. Dengan hidangan menggiurkan yang tersedia. Pesta kali ini akan benar-benar menjadi penutup untuk melepas murid SBN.

Zanita yang masih berada di mobil tampak sibuk dengan ponselnya. Gadis itu sedang menanyakan keberadaan Naya dan Anna.

"Zi, ternyata pestanya pesta topeng?" Tanya Zanita baru menerima informasi dari kedua sahabatnya yang telah lebih dulu sampai.

Enzi yang ditanyai hanya diam. Ia lebih dulu bertindak dengan memberi topeng yang telah ia siapkan. Zanita tak perlu tahu bahwa dirinya baru menggunakan otoritas untuk membuat pesta bertopeng. Setidaknya, Enzi bisa meminimalisir tatapan brengsek dari para kaum Adam yang mengincar gadisnya. Jadi, begitulah.

Zanita menerima topeng yang memiliki warna senada dengan gaunnya itu. Ia sempat melirik Enzi yang telah mengenakan topeng hitamnya. Mencoba mencatat baik-baik ciri-ciri kekasihnya agar nanti ia tak kesulitan mencari apabila mereka terpisah.

Enzi lebih dulu keluar dari mobil dan membukakan pintu untuknya. Sambil memegang gaun, Zanita keluar dari mobil dan mulai mengedarkan pandangan.

"Rame banget." Gumam gadis itu saat mulai memasuki ballroom hotel. Zanita merangkul lengan Enzi. Keduanya berjalan masuk bersama.

Enzi adalah seseorang yang kehadirannya selalu membekas. Meski wajah tampannya tertutupi oleh topeng, orang-orang tak akan salah mengenali. Itu sebabnya begitu mereka berhasil masuk, perhatian orang-orang tertarik pada mereka.

Zanita mengeratkan rangkulannya di lengan Enzi. Gadis itu sedikit gugup diratapi dengan pandangan menilai dari orang-orang. Mereka semua adalah kakak tingkat. Jika bukan karena Enzi, Zanita mungkin sudah mendapat kecaman apabila menginjakan kaki di sana.

Enzi yang sadar akan kekhawatiran gadisnya, sontak mulai membalas tatapan orang-orang yang melihat. Dari balik topengnya, mata hitam itu mengisyaratkan ancaman. Yang ampuhnya langsung membuat semua pandangan teralihkan.

"Ayo." Ajak Enzi pada Zanita. Mereka pergi ke arah salah satu meja yang ia tebak penghuninya adalah para sahabatnya. Sejak masuk, Raldo yang mengenakan jas putih ditambah topengnya sudah terlihat.

"Olla!"

Zanita mengulas senyum saat melihat Naya yang cantik dengan dress kuningnya. Gadis dengan topeng berwarna emas itu sudah melambai heboh untuk memanggilnya mendekat.

"Yo, Enzi!" Sapa Aron mempersilahkan sang ketua duduk di kursi yang sengaja mereka persiapkan. Bersama Zanita tentu saja.

"Lama banget Lo. Gue kira Lo gak jadi datang." Ucap Rafa. Pemuda bersetelan abu-abu itu tampak santai menyesap minumannya.

"Gue sampe nge–chat Haidar."

"Tapi gak dibales kan?" Serobot Aron. Tersenyum nakal di balik topeng hitamnya.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang