22 || Enzi:[The King Of Phoenix]

3.7K 209 4
                                    

Happy reading 💜💛

•••

Tuk...

Tuk...

Bola kasti itu terus memantul. Berasal dari lemparan sosok pemuda tampan yang terkenal dengan sifat tempramental.

Sadewa berulangkali memantulkan bola ke dinding. Dengan sebatang tembakau yang ia sesap di bibir tipisnya.

Asap rokoknya membuat Raldo yang sedang bermain play station terbatuk-batuk. Tampak terganggu dan lantas melayangkan tatapan tajam.

"Sade, nyebat Lo sampe mampus!"

Rafa yang sibuk berbicara dengan seseorang di balik iPhone nya sedikit melirik. Tugasnya mengawasi Sadewa dan Raldo yang tidak pernah akur saat berasa di satu tempat. Apalagi di markas ini hanya ada mereka bertiga. Agha sedang dalam perjalanan, sementara Aron tak kelihatan batang hidungnya.

Enzi? Rafa enggan mencari sosok batu yang mendadak punya pacar. Bahkan sampai sekarang masih tak percaya Enzi akhirnya akan melirik seorang gadis.

"Sadeeee!"

"Merengek Lo, merengek"

Sadewa tetap santai menyesap rokoknya. Sementara Raldo telah membuat stik PS terbelah dua. Ia lempar karena kesal.

"Gue sesek napas, tahu! Udahan lah nyebatnya!" mohon Raldo.

Sadewa, mendengar saja tidak. Tetap fokus memantul-mantul bola kastinya.

Sampai Rafa datang dan sigap menangkap bola. Sadewa melayangkan tatapan tak terima.

"Ck. Balikin"

Rafa menghela nafas "Raldo sesak karena asap rokok Lo"

"Yaudah, kalau sesak dia yang pindah. Gak ada larangan buat ngerokok di markas" balas Sadewa dingin.

Sudah ia duga. Sejak tadi suasana hati Sadewa tidak seperti biasanya. Kemana Agha saat dibutuhkan? Sadewa hanya terbuka dengan partner nya itu.

"Ini yang ketiga" Sadewa menaikan sebelah alisnya.

"Lo mau cepat-cepat koid? Belajar lah, sad. Jangan ngerokok lagi" ucap Rafa tak menyembunyikan kekhawatirannya.

Sadewa berdecih. Kasar ia membuang puntung rokok ke asbak. Kemudian tanpa menghiraukan tatapan bingung Rafa juga Raldo, ia berlalu menuju ruang gym.

Dari balik kaca terlihat bahwa Sadewa sedang berlari di atas treadmill. Ekspresi wajahnya kaku. Menatap nyalang ke depan dengan perasaan marah.

"Sade, kenapa dah?" Tanya Raldo.

"Kesambet kali"

Raldo tersentak sampai reflek mengumpat. Kedatangan Aron dan Agha tak ia sadari.

Rafa menepuk pundak Agha sambil menatap Sadewa dari balik dinding kaca. Sementara Agha yang paham bahwa Sadewa sedang tidak baik-baik saja tampak menghela nafas.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang