44 || Enzi:[The King Of Phoenix]

2.3K 145 1
                                    

Happy reading 💜

•••

Zanita merasa senang akhirnya bisa ke sekolah setelah tiga hari lamanya. Meski sempat berdebat alot dengan Enzi. Pada akhirnya ia yang menang dan berhasil duduk di dalam kelas ini.

Tapi sepanjang kelas Bu Maryam yang mengajar kimia, Zanita malah merasa sedang diperhatikan. Duduk di bangku terdepan, membuat ia diam-diam menoleh ke belakang. Benar saja, seisi kelas tengah memandangnya. Saat terpergok, mereka pura-pura kembali sibuk dengan buku mereka.

"Ada apa dengan kelas ini?" sarkas Zanita. Ia berbisik pada Naya yang duduk di sampingnya. Gadis itu sejak tadi tak melepas pandangan dari presensi guru cantik di depan kelas.

"I hate when you Ignore me."

"Hah?"

"Ada apa Zanita?"

Zanita terlalu besar menyuarakan kekagetan. Alhasil Bu Maryam harus menegurnya.

"Gak, Bu. Maaf." Zanita menundukkan kepala.

Setelah Bu Maryam kembali sibuk menjelaskan materi, Zanita menginjak kaki Naya di bawah meja.

Gadis itu menoleh, Zanita kira Naya akan menegurnya kesal. Ternyata Naya malah memberikan senyum manis.

"I hate when you Ignore me, Zanita~"

"Lo—"

Zanita berdehem canggung. Hampir kembali menarik atensi kelas, gadis itu memilih memusatkan kembali pandangannya ke depan.

"Kok kedengarannya familiar ya, Nay?" tanya Zanita.

"Hm... Pura-pura bodoh. Permaisurinya Enzi Kaivan senang sekali membuat saya iri. Live Ig lo kemarin, bangsat."

"Lo nonton?"

"Gak. Yaiyalah!"

Kali ini Naya lah yang menarik perhatian seisi kelas. Pandangan tajam Bu Maryam terarah padanya.

"Maaf, Bu." Naya kicep.

Bu Maryam sepertinya adakah tipe guru yang berhati lapang. Buktinya beliau hanya menghela nafas dan kembali melakukan pekerjaannya.

"Gue nonton sampe kejang-kejang, nyai. Itu Enzi, pemimpinnya Phoenix? Gila aja, kenapa dia bisa se—sweet itu sama Lo?" Bisik Naya.

"Gue aja heran. Apa gue emang terlalu cantik ya? Enzi sampai cinta mati."

"Sialan!"

"Naya Roselie!"

Naya menegang. Bu Maryam baru saja berteriak cukup keras padanya. Salahnya sendiri mengumpat dengan nada tinggi.

"Ma—"

"Maju kerjakan soal di depan," titah Bu Maryam, memotong perkataan Naya.

Zanita diam-diam tertawa. Naya menyadarinya lantas menginjak kaki sahabatnya itu di bawah meja. Kemudian ia berdiri, berjalan ke papan tulis untuk mengerjakan soal.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang