31 || Enzi:[The King Of Phoenix]

3.1K 162 3
                                    

Happy reading 💜💛

•••

"Ayah!"

Sosok gadis kecil berlari kencang penuh kepanikan. Air mata berjatuhan di pipinya. Sepanjang jalan yang yang ia lewati dipenuhi pepohonan dan semak belukar.

Ia tak peduli akan goresan ranting pohon yang memenuhi pergelangan kaki kecilnya. Bahkan robekan pada dress putih yang ia kenakan. Tujuannya hanya satu, mencari seseorang yang sejak tadi dipanggilnya.

"Hiks... Ayah!"

Suara seraknya terdengar pilu. Seluruh tenaganya nyaris terkuras. Namun laju larinya tak berani ia turunkan.

Ia sampai di tengah hutan.

Di mana ia langsung di perlihatkan pemandangan yang tak pernah ingin dilihatnya.

Sosok anak laki-laki. Memegang pistol penuh darah yang moncongnya terarah pada pelipis pria dewasa yang menunduk.

"JANGAN!!!"

••••

"Ahh!"

Zanita terbangun dengan nafas memburu hebat.

Dengan pandangan yang masih tak fokus, Zanita memegang kepalanya yang seolah akan pecah. Ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya.

Ini kali kedua ia mendapatkan mimpi aneh. Dan sosok yang ada di mimpinya adalah sosok yang sama.

Seorang gadis kecil yang wajahnya samar. Dan seorang anak laki-laki yang memiliki aura yang janggal dimiliki anak seusianya.

Kini di tambah sosok baru yang merupakan pria dewasa entah siapa.

"Apa ini?!" Suara Zanita terdengar berbisik.

Dirinya memejamkan mata, mengatur nafasnya sebaik mungkin, serta berusaha menenangkan detak jantungnya yang berantakan.

Setelah cukup tenang, Zanita menurunkan kaki dari kasur. Pandangannya menelusuri sekeliling. Ruang kostnya yang tampak gelap dengan jam dinding yang menunjuk angka 5.

Zanita berdiri dan berjalan gontai ke sisi dapur yang tak jauh dari kasurnya. Di sana ia menuang air dalam gelas dan meminumnya perlahan.

Zanita duduk di kursi pantry dengan tangan yang menumpu di sana. Tangan lentiknya menyisir pelan rambutnya dengan gerakan frustasi.

Ia berusaha menjauhkan pikiran mengenai mimpinya itu karena semua di dalamnya terlalu aneh.

Gadis kecil yang berlari di tengah hutan.

Anak laki-laki yang memegang pistol penuh darah.

Serta sosok pria dewasa yang seolah pasrah ditodongi moncong pistol dari si anak.

"God!" Zanita menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.

Dirinya bangkit dan mendekati nakas di samping tempat tidur. Zanita mengambil ponselnya di atas benda itu. Kemudian kembali duduk di kasur berseprai ungunya.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang