38 || Enzi:[The King Of Phoenix]

2.7K 162 12
                                    

Happy reading 💜

•••

Pintu ruangan itu terbuka. Enzi tak repot-repot menoleh untuk memastikan. Fokusnya hanya pada Zanita yang dua jam masih berada dalam alam bawah sadar. Terbaring di atas kasur sementara ia berjaga di sampingnya.

"Banyak yang perlu kita bicarakan." Ujar Agha. Menatap Enzi dengan berbagai emosi yang tak mampu terjabarkan.

Enzi mengusap sayang pipi Zanita selembut sutra. Turut memperbaiki untaian rambut gadis itu. Enzi seolah tak memedulikan Agha.

"Bukankah Lo udah terlalu egois?"

Enzi memejamkan mata. Terpaksa berdiri usai menghadiahi Zanita sebuah kecupan di dahi.

Menatap Agha, Enzi berlalu keluar kamar.

"Tingkatkan penjagaan. Lo jaga di sini." Titah Enzi, Haidar yang sejujurnya tak beranjak dari depan kamar sejak tadi hanya mengangguki.

Enzi berjalan bersama Agha menuju ruang tamu penginapan.

BRAK!

Pintu salah satu ruangan di sana terbuka kasar. Seorang gadis yang telah melepas kasar kacamatanya, berjalan dengan rahang terkatup rapat.

Krakk!

"Ughh!! An-Anna!"

Sadewa mengumpat. Merasakan tangan kirinya dipelintir kasar oleh Anna. Belum cukup telunjuknya tadi diretakan oleh Enzi, kini lengannya malah terkilir. Ada apa dengan kesialan yang menimpanya hari ini?

"Harus banget buat aku pingsan, Dewa?" suara lembut yang lama tak berbicara padanya terdengar. Sadewa menoleh ke belakang, menatap Anna dengan senyum masam.

"Sorry. Bisa lepasin tangan gue sekarang?"

Sadewa tak pernah mengeluarkan sepatah kata dengan nada permohonan. Tetapi di depan Anna berbeda. Raldo, Aron, dan Rafa yang menonton, diam-diam tertawa.

"Zan-Zanita selamat. Dia di kamar kalian. Naya bakal bangun gak lama lagi. Arghh... Anna Lo— oke, oke maaf!"

Anna melepas cengkeramannya di tangan Sadewa. Sempat beradu tatap dengan para pemuda di sana yang diam menonton, ia berlalu menuju ruangan tadi ia ditempatkan.

Naya baru saja sadar dengan pandangan linglung. Anna memapahnya menuju lantai atas, tempat Zanita berada.

"Mampus!" Cerca Aron. Sadewa mendudukan diri di sofa sambil mengurut pelan lengan kirinya. Tampaknya ia butuh gips baru.

"Bacot Lo. Lo gak diundang ke sini, tahu gak?"

"Wleee! Kalau gak ada gue Lo pikir keadaan akan sekondusif ini?"

Sadewa mendengus.

Sekarang keenam pemuda, merupakan inti Phoenix duduk di atas sofa.

"Ellie udah ditahan sama Juna." Kata Rafa. Memperlihatkan rekaman CCTV langsung dari ruangan gelap tempat Ellie di sekap lewat desktop laptopnya.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang