Enzi : [The King Of Phoenix] ✓

02 || Enzi:[The King Of Phoenix]

Happy reading 💜💛

"

Kyaaaaa!!!!"

"Kakak... Gantengnya aku, mau ke mana?"

"Raldo sama gue sini. Kubelikan engkau ramen sekardus, baby!"

"Terpesona... Aku terpesona"

"Enzi tiada akhlak!"

"Sadewa, smirknya yaampun!"

"Aron, sayang, baby, honey. Ntar malam di rumahku, babe"

"Agha, dingin-dingin membakar hatiku"

"Enzi, KUA SEKARANG!"

"Rafa cowok gue, srepeeettt"

Raldo tampak mengerjab. Kedua sisinya terdapat Aron dan Sadewa yang tak henti menebar pesona. Maka makin menjadi-jadi lah teriakan para gadis SMA Bintang Negara.

"Ih... Telinga gue rasanya mau copot" keluh Raldo. Aron dan Sadewa mendengar saja tidak. Lebih penting meladeni berbagai sapaan genit dari gadis-gadis cantik seangkatan mereka.

Agha dan Rafa setia menatap ke depan. Di tengah-tengah keduanya ada Enzi yang terlihat santai berjalan dengan kedua tangan di saku celana.

Normalnya, saat ini mereka seharusnya tengah berada di ruang BK. Entah karena ulah apa, tetapi datang ke sekolah di jam istirahat pertama pasti salah satunya.

Keenam pangeran pemegang kekuasaan tertinggi di SMA elit macam Bintang Negara, hanya tampak santai saja.

Raldo Artapjaya. Si keturunan keluarga konglamerat yang menguasai badan pertahanan negara. Kakek Raldo adalah jendela tinggi TNI-POLRI. Sementara ayahnya kini menjabat sebagai menteri luar negeri.

Sadewa Hanasta. Anak pengacara terkenal sekaligus pemilik yayasan Hanasta yang menaungi hampir seluruh sekolah maupun universitas di Indonesia. SMA Bintang Negara adalah salah satunya.

Aron Forgaleon Kastawa. Menjadi cucu termuda dalam keluarga Kastawa, yang menguasai bisnis properti serta kakeknya adalah pemilik bank sentral.

Rafano Zaren Erlangga. Si pemuda tampan yang merupakan keturunan keluarga Erlangga yang memiliki perusahaan teknologi terbesar di Asia. Tak heran Rafa begitu ahli dalam bidang IPTEK.

Agha Abimanyu cakrala. Si pendiam ini tak kalah berkuasanya. Keluarga Agha adalah penyedia layanan jasa pengawal profesional. Sekaligus pendiri yayasan Cakrala yang mendirikan berbagai tempat seni bela diri di Jakarta.

Terakhir, Enzi Kaivan Arkananta. Pemuda yang sialan tampan ini memiliki kekayaan yang tak akan habis dipikirkan. Arkananta adalah keluarga pemilik perusahaan Arkananta. Perusahaan pencipta senjata yang telah memiliki cabang luas hampir di setiap negara di dunia.

Satu kata. Mengerikan. Marga keluarga mereka masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Asia. Tampang di atas rata-rata, dan kaya raya. Terjawab sudah alasan kehisterisan kaum hawa.

Menyusuri koridor menuju kantin kelas 11 untuk mengisi perut yang keroncongan. Sepanjang jalan bertemu dengan penghuni sekolah. Yang perempuan menatap memuja dengan teriakan terpesona, sedang yang laki-laki menunduk lantaran tak ingin terlibat masalah.

"Agha pesenin gue bakso bakar dong?"

Sadewa menjitak kepala Raldo kuat "pesen sendiri lah, bocil"

Menghindari perseturuan lebih lanjut, Agha menurut saja di suruh mengantri pada stan makanan yang Raldo inginkan. Sikapnya itu di tanggapi gelengan tak percaya oleh Aron yang duduk enteng di bangku panjang.