26 || Enzi:[The King Of Phoenix]

3.2K 179 5
                                    

Happy reading 💜💛

•••

Hari belum berganti, Enzi tiba di markas pukul 2 pagi. Memilih untuk menghabiskan malam di sana.

Siapa sangka keberadaan kelima kawannya ternyata lengkap. Mereka masih disibukan dengan kegiatan masing-masing saat ia masuk.

Enzi mendudukan diri di sofa tunggal. Mengecek iPhone yang layarnya menampakan titik lokasi GPS.

Actually, ada alasan mengapa Enzi memberikan kalung kepada Zanita.

Kalung tersebut dirancang sendiri olehnya. Yang mana dalam bandul kalung itu terdapat alat pelacak yang memungkinkannya untuk selalu tahu keberadaan Zanita.

Persetan jika apa yang ia lakukan terkesan melanggar privasi. Enzi hanya ingin Zanita selalu aman, dalam radarnya.

"Kasihan Zanita" komentar itu berasal dari Rafa yang entah sejak kapan telah berada di belakang sofa.

"Hm" Enzi mengantongi kembali iPhone-nya.

"Gue di serang"

Ucapan Enzi itu menarik perhatian Agha yang sibuk bermain game online.

"Pardon?"

"Zenrafos"

"WHAT THE HELL?!!"

Raldo berakhir tersedak kuah ramen yang ia santap. Aron yang berteriak di sebelahnya benar-benar mengagetkan.

"Hiks..." Tenggorokannya yang panas membuat air mata membasahi pipi Raldo.

Sadewa yang duduk di samping Agha tampak mengepalkan tangan. Aura tak enak mulai memenuhi isi markas.

"Di mana?" Tanya Rafa dengan mimik serius.

Enzi tak menjawab, justru kini meraih rubik emas yang terletak di meja. Mulai menyusunnya dengan ekspresi datar.

"Mario, mungkin panglima"

Rafa terburu membuka komputer. Mengotak-atik sesuatu di sana dengan rahang mengetat. Emosinya membludak.

Siapa sangka masa lalu yang seharusnya dihapuskan akhirnya menghampiri mereka?

"Dia?" Rafa kembali bertanya pada Enzi sambil menunjuk layar komputernya yang menampilkan sosok laki-laki lengkap dengan data diri.

Enzi melirik sekilas, anggukan yang ia lakukan membuat Rafa sejenak memejamkan mata.

"Dia dari Arkananta"

Ucapan Rafa sontak membuat semua pasang mata terkejut. Apalagi Sadewa dan Aron yang telah mengepalkan tangan mereka kuat-kuat.

"Kita harus ngapain?"

Enzi tak bersuara. Agha yang nyaris kehilangan kontrol diri sejenak memejamkan matanya.

"Enzi" panggil Agha sarat akan rasa marah.

"Lo serius dikit bisa gak, hah?!" Teriak Sadewa.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang