91 || Enzi:[The King Of Phoenix]

1.3K 95 1
                                    

Happy reading 💜












•••












"

Selamat malam, om."

"Zanita?"

Ghani terdiam lama, memandang gadis yang berdiri di depannya. Bingung sekaligus terkejut akan kehadiran gadis itu. Mengapa Zanita bisa berada di sini?

"Kamu—"

"Kakak udah dateng?!"

Ghani menoleh saat suara putrinya terdengar. Evelyn datang dari dalam rumah dan langsung semangat menyambut Zanita.

Ghani tahu ada yang salah.

"Kakak dateng sendiri?"

"Gak. Gue ditemenin Haidar. Dia boleh masuk bareng gue kan?"


"Boleh dong."

Zanita melangkah masuk. Mengabaikan debaran aneh yang datang seiring suasana familiar ia rasakan. Rumah ini tak berubah.

Haidar mengekori Zanita setelah selesai memberi arahan pada timnya. Mengatakan pada mereka untuk berjaga. Ia belum boleh memberi tahu Enzi tentang keberadaan Zanita. Dan ia sudah tahu konsekuensi yang akan ia terima nantinya.

Winda dan beberapa keluarga besar mereka rupanya turut diundang. Zanita banyak menemukan wajah asing. Tentu saja, di sana tak satupun yang ia kenali karena mereka adalah keluarga dari pihak Winda.

Winda sendiri begitu melihat kedatangannya sempat terkejut sebelum berhasil menguasai emosi. Wanita itu dengan ramah mulai mempersilahkannya untuk duduk.

"Woah... Zanita datang rupanya." Ucap wanita itu.

"Siapa dia Winda?"

"Gadis cantik dari mana?"

"Zanita siapa?"

Zanita memasang senyum palsu. Di sampingnya terdapat Haidar yang duduk dengan wajah datar. Menghiraukan berbagai pertanyaan yang hadir dari mulut setiap insan yang hadir di meja makan besar itu.

"Oh, dia ini anaknya mas Ghani juga." Ucap Winda menjawab pertanyaan keluarganya.

"Oh gitu? Anak dari istri pertamanya ya?"

"Hah? Bukannya istri pertama suami kamu itu gak bisa punya anak?"

"Iya, betul. Makanya dia nikahin kamu."

Zanita mengerjab lambat. Melihat berbagai pandangan yang kini terarah padanya. Haidar meliriknya khawatir. Tangan Zanita terkepal erat di atas pahanya.

"Zanita anak kakak saya. Setelah kakak saya dan istrinya meninggal saya yang mengasuh Zanita. Dia sudah seperti anak kandung saya." Ghani angkat suara. Pria yang duduk di kepala meja itu memasang wajah datar. Menatap satu persatu keluarga istrinya yang hadir.

"Lebih baik kita mulai acaranya dari pada membicarakan omong kosong."

Dengan senyum canggung, tak ada lagi yang membuka suara di meja itu. Mereka semua memilih sibuk dengan makanan masing-masing. Termasuk Winda dan Evelyn yang duduk tepat di sebelah kanan Ghani.

Enzi : [The King Of Phoenix] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang