Rutinitas Velicia telah terjadwal dengan teratur. Setiap waktu sangat berharga baginya. Adrian Hernandez,pria tampan dan cerdas yang jauh lebih muda darinya sudah menjadi tangan kanannya merangkap sekertaris pribadinya.
Adrian yang paling tahu segala sesuatu yang dibutuhkan oleh Velicia. Velicia bertemu dengannya secara tak sengaja di sebuah perpustakaan. Ya, kegemaran membaca Velicia belum berubah sama sekali. Ia banyak menghabiskan waktunya dengan membaca. Entah di rumah, kantor atau perpustakaan favoritnya.
Sejak meninggalkan Boston beberapa tahun lalu,ia telah menghapus seluruh akun media sosialnya. Bahkan nomor ponselnya pun ia ganti. New York,New Live.
Kembali pada sosok Adrian. Saat Velicia bertemu dengannya ia baru saja lulus dan sedang mencari pekerjaan. Velicia yang pada saat itu masih bekerja sebagai manajer konsultan pada sebuah perusahaan properti dan real estate.
Velicia mengajaknya untuk bekerja paruh waktu dengannya. Selesai jam kantor biasanya mereka akan bekerja paruh waktu sebagai editor lepas beberapa percetakan lokal.
Dari situlah Velicia selalu menganggap Adrian sebagai adiknya sendiri. Ia banyak memberikan pelajaran dan pengalaman kepada Adrian. Bahkan Adrian juga menjadi saksi perjuangan Velicia hingga titik ini. Banyak keringat dan airmata dalam mencapai kesuksesan Velicia saat ini.
Seperti hari-hari sebelumnya. Pagi ini Adrian melaksanakan tugasnya sebagai sekertaris pribadi. Selesai membacakan agenda hari ini ia segera pamit menuju meja kerjanya.
Tak lama kemudian ia masuk kembali.
"Ada apa?"tanya Velicia.
"Aku hanya mengingatkan pukul 10 nanti ada meeting dengan Rayyan's Techno".
"Thanks Adrian".
Velicia melanjutkan pekerjaannya.
Setengah jam sebelum meeting mobil Velicia sudah melaju menuju tempat yang telah disepakati. Ia sangat disiplin dalam menggunakan setiap detik. Ia selalu on time.
Seorang karyawan restaurant Eleven Madisson Park menyambut mereka dan mengantarkan mereka pada ruang VVIP.
"Selamat datang Miss Thompson"sapa Edgard ,CEO Rayyan's Techno.
"Thanks Mr Rayyan".
Velicia tersenyum dan duduk. Adrian berdiri di belakangnya.
"Jadi kita akan mulai sekarang."kata Velicia datar.
Edgar mengangguk.
Ia menyerahkan sebuah proposal kepada Velicia."Ini tekhnologi keamanan terbaru kami. Kami sangat berterima kasih jika V-Realty Trust menjadi yang pertama menggunakannya"Edgard menjelaskan.
"Aku akan mempelajarinya. Sekertarisku akan menghubungimu"potong Velicia.
"Baiklah"jawab Edgard.
"Apa masih ada lagi yang ingin kau sampaikan?"tanya Velicia.
"Tidak. Hmm...bisakah kita berbicara lebih santai Miss Thompson? ".
"Aku rasa kita tak sedekat itu untuk berbicara santai"ujar Velicia dingin.
"I know. But we must try. Kita sudah bekerjasama hampir 8 tahun".
Velicia terdiam. Ia terlihat berpikir. Ia menoleh pada Adrian,Adrian hanya mengendikan bahunya.
Ia menatap Edgard.
"Baiklah Mr Rayyan. Sekali ini saja".
"Panggil aku Edgard saja".
Velicia menarik napas.
"Baiklah"."Kalau begitu boleh aku memanggilmu Velicia?".
"Terserah dirimu".
![](https://img.wattpad.com/cover/287526524-288-k558748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomanceKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...