Kehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi.
Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...
" Jangan mulai Ed. Ini tak akan berakhir. Ayo sarapan dan kita bisa merencanakan perjalanan hari ini".
Edgard mengambil roti isi miliknya dan memberikan satu suapan untuk Velicia.
"Setelah ini, berdandanlah. Aku akan membawamu ke suatu tempat sayang".
Velicia mengunyah dengan cepat. " Kau membuatku penasaran lagi".
"Istriku harus mendapatkan segala yang terbaik dariku. Aku mencintaimu".
Velicia hanya memainkan bola matanya. Dalam hati ia bahagia karena perlakuan Edgard padanya yang selalu membuat ia merasa seperti princess.
Tepat pukul 09.00 pagi keduanya sudah meninggalkan Bern menuju Zurich.
Ya. Tadi pagi sahabat sekaligus rekan bisnis Edgard menelpon dan mengundang Edgard ke mansionnya. Ia ingin mengadakan sedikit pesta untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Edgard.
Tiba di hanggar pribadi milik Alan sebuah mobil mewah telah menunggu pasangan pengantin baru ini.
Velicia tersenyum bahagia saat tahu mereka ada di Zurich.
Sebelum masuk ke mobil Edgard mengajak Velicia untuk mengabadikan momen itu dengan ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keduanya tak malu sama sekali dengan sopir yang menjemput mereka.
Setelah menempuh setengah jam mereka tiba di mansion Alan.