ZURICH

277 16 1
                                        

Pagi harinya saat bangun Velicia tak menemukan Edgard disisinya. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh sudut kamar tapi sosok suaminya tak ada.

Buru-buru ia turun dari ranjang dan membersihkan dirinya sekilat mungkin. Kemudian keluar dan menuju ruang tamu.
Tak ada Edgard di sana.

Ia ke dapur dan melihat isi kulkas untuk membuat sarapan. Dua gelas susu coklat dan roti isi.

Setelah itu ia mencoba mencari Edgard di ruangan yang lain. Dan ternyata suaminya itu sedang berbicara di ponsel dengan seseorang.

Baru saja Velicia akan berbalik meninggalkannya, Edgard menahan tangannya. Lalu mengakhiri panggilannya.

"Selamat pagi nyonya Rayyan-ku".
Sapa Edgard sambil mendaratkan ciuman di kening Velicia.

" Aku mencarimu kemana-mana Ed".
Wajah Velicia sedikit kesal.

"Temanku menelpon. Aku lihat kau masih nyenyak jadi aku menjauh untuk bicara dengannya".

" Ya sudah. Ayo sarapan".
Ajak Velicia sambil menarik tangan Edgard kembali ke ruang makan.

Edgard terlihat bingung tapi ia menurut. Dalam hati ia bertanya, memangnya istrinya telah menyiapkan sarapan apa?

Tiba di meja Edgard terkejut melihat dua gelas susu dan roti isi.

"Kau benar-benar istriku. Terima kasih nyonya Rayyan".
Edgard kembali mengecup bibir Velicia.

" Jangan mulai Ed. Ini tak akan berakhir. Ayo sarapan dan kita bisa merencanakan perjalanan hari ini".

Edgard mengambil roti isi miliknya dan memberikan satu suapan untuk Velicia.

"Setelah ini, berdandanlah. Aku akan membawamu ke suatu tempat sayang".

Velicia mengunyah dengan cepat.
" Kau membuatku penasaran lagi".

"Istriku harus mendapatkan segala yang terbaik dariku.  Aku mencintaimu".

Velicia hanya memainkan bola matanya. Dalam hati ia bahagia karena perlakuan Edgard padanya yang selalu membuat ia merasa seperti princess.

Tepat pukul 09.00 pagi keduanya sudah meninggalkan Bern menuju Zurich.

Ya. Tadi pagi sahabat sekaligus rekan bisnis Edgard menelpon dan mengundang Edgard ke mansionnya. Ia ingin mengadakan sedikit pesta untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Edgard.

Tiba di hanggar pribadi milik Alan sebuah mobil mewah telah menunggu pasangan pengantin baru ini.

Velicia tersenyum bahagia saat tahu mereka ada di Zurich.

Sebelum masuk ke mobil Edgard mengajak Velicia untuk mengabadikan momen itu dengan ponselnya.

Keduanya tak malu sama sekali dengan sopir yang menjemput mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya tak malu sama sekali dengan sopir yang menjemput mereka.

Setelah menempuh setengah jam mereka tiba di mansion Alan.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang