Sesuai dengan permintaan Noel dan pengacara Richard, Edgard akhirnya membawa Velicia pulang ke New York. Walaupun harus berjuang keras membujuk dan meyakinkan Velicia.
Mereka tiba saat menjelang petang. Edgard mengantar Velicia ke penthousenya. Sepanjang perjalanan Velicia diam membisu. Edgard merasa canggung untuk bicara dengannya.
Tiba di penthouse Velicia langsung menghempaskan tubuhnya di sofa panjang. Bahkan kedua kakinya dinaikkan dan ditekuk. Ia memejamkan matanya.
Edgard muncul dengan 2 gelas minuman di tangannya setelah menyalakan lampu ruangan dan membuka tirai sedikit. Ia duduk disamping Velicia dan menepuk pundaknya lembut.
"Apa kau butuh sesuatu? " tanya Edgard pelan.
"Ed... Apa Pirentz akan baik-baik saja? " .
Velicia bicara pelan masih dengan mata terpejam.
Edgard meraihnya dalam pelukannya dan membelai rambutnya.
" Ya. Semua akan baik-baik saja".
"Apa aku harus mempercayaimu Ed? ".
" Ya. Kau bisa percaya padaku. Pirentz akan baik-baik saja".
Edgard menjawabnya asal. Ia hanya ingin Velicia merasa lebih baik saat ini. Walaupun ada rasa sakit dan cemburu di sisi hatinya yang lain. Aku tidak boleh egois.
Edgard mengurai pelukannya dan merapikan anak rambut di belakang telinga Velicia.
"Minumlah ini. Kemudian bersihkan dirimu. Aku akan menyiapkan makan malam untuk kita" ujarnya sambil menyodorkan cangkir berisi coklat hangat.
Velicia tak membantah. Ia langsung meneguk minumannya sampai habis.
"Terima kasih Ed" ucap Velicia sambil menatap lekat mata Edgard. Seakan ada sesuatu yang di cari di sana.
"Apa ada sesuatu yang membuatmu tak nyaman" tanya Edgard berusaha memutus tatapan Velicia padanya.
Jujur, ini pertama kalinya mereka bertatapan sedekat dan selekat ini. Ada perasaan tak karuan di hati Edgard.
"Ah, tidak. Lupakan saja. Aku akan membersihkan diri".
Velicia berdiri dengan cepat dan segera naik ke kamarnya.
Edgard menatap punggung Velicia yang menjauh dengan tanda tanya besar. Ia takut ia membuat kesalahan.
Ia berlalu ke dapur dan membuka kulkas. Ada beberapa makanan cepat saji, tapi kemudian ia berniat membuat sup daging. Itu terasa lebih baik dan sehat. Apalagi ia tahu Velicia sangat lelah. Ia membutuhkan sesuatu yang hangat dan segar.
Ia mengambil daging segar dan beberapa sayuran lalu mulai memotongnya kecil-kecil. Lengan kemejanya digulung ke atas.
Ia melihat beberapa botol wine jadi ia mengambil satu yang kadar alkoholnya rendah dan menatanya di meja makan lengkap dengan gelasnya.
Setengah jam kemudian Velicia muncul dengan pakaian santai bahkan rambutnya sedikit kusut. Mungkin ia keramas. Dan ia tidak menyisir rambutnya. Ia tampil apa adanya. Tapi tetap saja cantik.
"Aku tidak tahu apa kau suka masakan ini atau tidak tapi aku pikir ini obat terbaik untuk tubuh lelah".
Sambut Edgard sambil meletakkan semangkok sup hangat di hadapan Velicia , kemudian ia menuang wine tadi di dua gelas.
Velicia sedikit melotot padanya.
"Hanya sedikit. Untuk menghangatkan tubuh. Ini juga bisa membantu kita untuk tidur nyenyak" tambah Edgard.
"Bisakah kita makan sekarang? " balas Velicia sambil meraih gelas wine dan meneguknya sedikit. Lalu mulai menyendok makanan ke mulutnya.
Edgard menatapnya lekat. Sedangkan Velicia terus menunduk hingga isi mangkok kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
Любовные романыKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...
