WITH YOU

779 49 0
                                        

Hari ini Velicia berangkat lebih pagi dari biasanya. Ada beberapa file yang harus di selesaikan sebelum melakukan 3 meeting di tempat yang berbeda.

Anak perusahaan V-Realty Trust yang bergerak di bidang konstruksi, properti dan pusat perbelanjaan ternama akan meluncurkan design dan program baru.

Hal ini mengharuskan Velicia untuk turun langsung dan memastikan tidak ada kesalahan apapun. Semuanya harus teliti dan sempurna.

Tiba di kantor Adrian belum menampakan dirinya. Velicia belum sarapan. Ia mengambil ponselnya untuk memesan sarapan,tapi rupanya cafe pagi pun belum ada yang buka.

Velicia menarik napas dan berpikir. Ia terbiasa sarapan sebelum melakukan apapun karena menurutnya sarapan seperti sebuah modal utama sebelum bertempur dengan kesibukannya sepanjang hari.

Ia menelepon Adrian untuk membawakannya sarapan,tapi Adrian mengatakan bahwa ia sudah sampai di lobi dan ia juga belum sarapan.

Akhirnya Velicia menyerah dan menyalahkan dirinya sendiri karena tak sempat sarapan di rumah. Ia berdiri dan menuju dispenser, menuang segelas air putih dan minum.

Ia mulai melakukan pekerjaannya memeriksa berkas-berkas sebelum dikembalikan pada bawahannya.

Tak terasa 2 jam telah berlalu, Adrian mengetuk pintunya dan masuk.

"Apa anda sudah memesan sarapan?"tanya Adrian.

"Aku lupa. Tolong pesankan untukku. Segelas susu hangat dan roti isi dengan banyak sayuran"kata Velicia.

Adrian mengangguk lalu berlalu dari hadapan Velicia.

Setelah sarapan datang Velicia segera menghabiskannya dan meminta Adrian bersiap karena mereka harus menghadiri meeting pertama jam 9 tepat.

Dalam perjalanan Velicia terlihat fokus pada tab-nya. Ia mempelajari berkas meeting berulang kali untuk mencari kesalahan atau kekeliruan sekecil apapun.

Mobil terparkir sempurna di depan perusahaan jasa konstruksi miliknya. Ia segera menuju lift. Adrian berjalan di sampingnya.

Tiba di ruang meeting semua direktur dan klien telah menunggu. Mereka berdiri dan memberi hormat ketika Velicia masuk dan mengambil tempat duduk di kursi tunggal di kepala meja.

"Baiklah. Aku ucapkan terima kasih untuk kehadiran kalian yang tepat waktu. Kita akan mulai sekarang"kata Velicia tegas.

Direktur yang membidangi proyek itu segera maju dan menguraikan segala sesuatu yang berhubungan dengan proyek baru mereka. Semua mata tertuju pada layar putih yang menampilkan visual dari proyek tersebut.

Setelah melalui waktu yang cukup lama kesepakatan pun didapat. Proyek itu boleh dikerjakan.

Adrian membereskan meja Velicia lalu berlari kecil mengikuti Velicia turun ke bawah. Mereka akan ke tempat meeting yang kedua.

Hal yang sama di lakukan Velicia saat tiba di anak perusahaan properti miliknya. Ada beberapa bagian properti yang diminati para artis dan mereka meminta sistem keamanan double yang berbeda dari sistem keamanan kebanyakan orang.

Setelah ada pembahasan sengit, Velicia meminta tim yang menangani hal itu untuk menyanggupi permintaan itu. Mereka menatap tak percaya tapi Velicia meyakinkan mereka bahwa itu akan terjadi.

Akhirnya mereka sepakat dan berharap itu benar-benar akan terjadi.

Velicia dan Adrian langsung meninggalkan perusahaan properti menuju pusat perbelanjaan terbesar miliknya. Ini adalah bagian terakhir hari ini. Ada produk baru yang akan diluncurkan dan siap dipasarkan. Tapi sebelum itu sebagai pemilik dan pemegang saham terbesar Velicia yang akan memutuskan apa itu layak atau tidak.

Setelah mendengar keunggulan produk serta besarnya keuntungan dan resiko terburuk yang mungkin timbul, Velicia memutuskan bahwa produk itu layak dipasarkan.

Ia berharap tim yang menangani ini segera mempromosikan produk melalui jasa model yang tepat sehingga produk dapat beredar luas dan cepat.

Dalam perjalanan pulang ke kantor,Velicia memijit keningnya. Adrian dapat melihat itu.

"Apa anda baik-baik saja?"tanya Adrian.

"Kurasa kita melewatkan makan siang"kata Velicia.

"Jadi apa anda ingin kita mampir di sebuah restoran?".

"Tidak Adrian. Pesan saja. Aku akan makan di kantor. Aku sedikit lelah".

Velicia memejamkan mata dan bersandar pada kursi mobil.

Tiba di kantor Velicia segera melepas heels nya dan blazer. Ia hanya mengenakan kemeja satin dan celana panjangnya.

"Kalau pesanan sudah tiba. Bangunkan aku Adrian. Pintunya tidak dikunci"ucap Velicia sambil berjalan menuju kamar istirahatnya dan merebahkan diri.

Kepalanya terasa pening,bahkan ia merasakan mual pada perutnya.

Mungkin aku masuk angin. Aku akan tidur sebentar dan semuanya akan baik-baik saja.

Edgard baru saja tiba di kantor Velicia. Ia bertemu dengan Adrian  yang baru saja keluar dari ruangan Velicia. Terlihat beberapa paperbag dengan logo restoran makanan terletak di atas meja.

"Senang bertemu denganmu Adrian"sapa Edgard.

"Terima kasih tuan. Apa kabar?"balas Adrian.

"Seperti yang kau lihat. Aku di sini Adrian. Oh, dimana boss_mu?"lanjut Edgard.

"Ms. Thompson sedang istirahat di kamarnya. Aku ingin membangunkannya untuk makan siang tapi aku tidak berani"kata Adrian.

"Kalau begitu biar aku saja. Kau boleh makan siang Adrian".

Adrian mengangguk lalu menutup pintu ruang kerja Velicia.

Edgard berjalan menuju ruang yang ditunjuk Adrian tadi. Pintunya terbuka. Ia mendongak ke dalam dan melihat Velicia tertidur nyenyak.

Perlahan ia mendekat dan duduk di sisi ranjang. Ia mengulurkan tangan dan mengelus pipi Velicia.

Velicia menggeliat perlahan dan membuka matanya.

"Kau harus makan siang nona"sapa Edgard sambil tersenyum.

Velicia merapikan rambutnya sebentar lalu menatap Edgard.

"Thanks Ed. Aku benar-benar lelah".

"Sudah kubilang jangan bekerja terlalu keras Vel, itu hanya menyakiti dirimu saja".

Tiba-tiba ponsel Velicia berbunyi. Ia melihat nama Noel tertera disana.

"Hai Noel..".

"Vel, apa aku mengganggumu?".

"Tentu saja tidak. Ada apa?"

"Aku hanya ingin memastikan undanganku waktu itu"kata Noel.

"Ya. ya. aku ingat".

"Jadi kau akan datang bukan?"tanya Noel.

Velicia menatap Edgard di hadapannya dan Edgard mengangguk.

"Tentu saja Noel".

"Aku menyayangimu Vel. Aku tahu kau benar-benar sahabatku. Sampai jumpa di Boston".

Noel langsung menutup panggilannya.

"Aku akan menemanimu ke Boston jika kau mau"ujar Edgard.

Velicia hanya menatapnya diam...

***

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang