Velicia buru-buru memesan taksi. Di dalam taksi ia terus memejamkan matanya menahan air mata yang ingin tumpah. Ia memakai kacamata hitam untuk menyembunyikan semuanya.
Ia merasa lapar. Sebuah ide terlintas di benaknya. Ia ingin makan di tempat favoritnya dulu. Restoran seafood.
Taksi berhenti dan ia turun lalu masuk ke sana. Kemudian memesan makanan kesukaannya.
Ia melihat pemilik restoran dan tersenyum. Tak ada yang berubah. Segalanya seakan membawanya ke masa kuliah dahulu.
Setelah membayar makanan ia memesan taksi dan pergi ke toko buku di Lucy Parson's Park. Tempat pertama kali Pirentz bicara dengannya.
"Selamat datang".
Sapa petugas di depan pintu. Velicia hanya tersenyum dan melesat masuk. Ia langsung menuju rak favoritnya dan pura-pura mencari buku. Kenangan itu datang lagi. Hatinya menghangat ketika ia teringat sikap Pirentz padanya di awal mereka berkenalan.
Ia meraih sebuah majalah bisnis dan buku secara acak dan membayarnya.
Ponselnya berdering dan itu dari Adrian.
" Dimana dirimu? ".
" Rahasia. Aku hanya ingin cuti seminggu ini".
Jawab Velicia sedikit berbisik.
"Aku tahu tapi kau ada di mana? Aku khawatir Vel".
" Aku akan memberitahu nanti. Aku harus pergi ya".
Velicia mematikan panggilan Adrian begitu saja. Ia langsung menyetop taksi. Hari sudah sore.
" Boston Selatan ".
Velicia menyebutkan alamat tujuan pada sopir taksi. Ia iseng membuka majalah yang diambilnya tadi.
Matanya membelalak tak percaya pada judul besar di halaman pertama.
" Takhta kekuasaan P&R akan segera dialihkan".
Velicia berpikir keras mencerna setiap tulisan dalam ulasan judul itu. P&R adalah group multi usaha milik Pirentz.
Dan ada beberapa perusahaan yang ditangani Velicia sampai sekarang. Tapi ia belum mendengar tentang pengalihan kekuasaan.
Tangannya hampir meraih ponsel untuk menelpon Noel. Untung saja ia cepat sadar. Noel bisa saja langsung melacaknya dan tahu ia ada di Boston sekarang. Ia langsung menggeleng cepat.
Tanpa sadar taksi telah membawanya tiba di mansion putih milik Pirentz. Mansion yang diberikan Pirentz padanya sebagai hadiah ulang tahun dulu.
Setelah membayar argo dan taksi pergi Velicia dengan ragu mendekati gerbang yang menjulang tinggi.
Ia membuka penutup kotak yang ada di sisi kanan dan meletakkan telapak tangannya. Hatinya was-was.
Seperti dugaannya, pagar ini terbuka secara otomatis. Yang berarti bahwa Pirentz tidak pernah mengubah password mansion ini.
Ia meremas majalah di tangannya dan mulai melangkah. Angin sore yang berhembus dingin menandakan akan turun hujan. Velicia menatap langit, dan benar, ada awan hitam tebal yang menggantung di sana.
Tiba di pintu utama ia melakukan hal yang sama. Meletakkan telapak tangannya pada scanner dan pintu terbuka.
Ia melangkah masuk dengan perlahan. Bunyi heels nya menggema bergesekan dengan lantai.
"Selamat datang Nona Muda. Anda kembali".
Sapa seorang pelayan yang muncul tiba-tiba membuat Velicia hampir terjatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomanceKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...