WHY ED ?

374 26 4
                                        

Proses persiapan jenazah Edgard untuk di bawa ke New  York telah selesai. Dengan dibantu oleh anak buah Grandma, jenazah Edgard lebih dahulu di antar ke hanggar pribadi milik Herslanden Grup.

Setelah itu giliran Velicia dengan bangsal lengkap dengan seluruh peralatan medis dan tabung oksigen.

1 jet pribadi milik Grandma yang memuat peti jenazah Edgard, didampingi oleh Andrew , Noel dan anak buah Grandma.

Sedangkan 1 jet pribadi milik Andrew, membawa bangsal Velicia, di dampingi Pirentz, seorang dokter dan seorang perawat wanita.

Mereka pun lalu memulai perjalanan pulang ke New York.

"Istirahatlah Nyonya. Aku tahu kau sangat lelah".
Ucap Andrew sambil menarik selimut dan menutupi kaki Grandma.

Grandma tak menjawab. Ia memejamkan mata perlahan sambil mendekap dadanya.

Andrew tersenyum kecil. Setidaknya dirinya merasa berguna dalam perjalanan panjang ini.

Sementara di pesawat yang lain, Pirentz terus saja memandang wajah Velicia yang masih setia menutup matanya.

Ada beberapa plester kecil di keningnya. Ia menduga Edgard melindungi Velicia dengan tubuhnya sehingga cedera yang dialami Edgard begitu mengerikan.

Hampir semua tulang belakang, mulai dari leher hingga rusuk mengalami patah. Bahkan punggung dan lengannya juga.

Pirentz berdiri dan menuju wastafel untuk membasuh wajahnya. Membayangkan kecelakaan maut itu membuat semua saraf di kepalanya tegang.

"Mudah-mudahan setibanya kita di New York, anak buah ku sudah mendapatkan garis besar dari kronologi kejadian".

Kata Noel sambil menyodorkan segelas anggur pada Pirentz.
Ia  langsung meneguknya dengan cepat seperti orang yang kehausan.

" Jika benar ini disengaja, aku yang akan membunuh orang itu dengan tanganku Noel".

"Tenangkan dirimu. Kami masih menginterogasi seseorang yang terekam di CCTV".

Setelah menempuh penerbangan selama 9 jam akhirnya mereka tiba di New York. Anak buah kepercayaan Grandma dan juga Adrian sudah menunggu di sana.

Mereka langsung memindahkan peti jenazah Edgard ke mobil. Sedangkan bangsal Velicia dipindahkan ke helikopter.

Waktu hampir dini hari sehingga aktivitas mereka tidak mencurigakan.

Tiba di Staten Island mobil jenazah Edgard langsung di bawa ke kapela kecil yang dijaga ketat.

Seorang pendeta yang biasa dipilih khusus untuk keluarga Rayyan memimpin upacara pemakaman. Semua yang yang ada disitu sangat sedih.

Semua orang memberi penghormatan untuk Edgard yang terakhir kalinya. Hamparan mawar putih yang segar memenuhi bagian dalam kapela.

Adrian meneteskan air mata. Beberapa waktu terakhir ini ia sangat dekat dengan Edgard. Ia tak membayangkan reaksi Velicia saat siuman.

Takdir selalu mempermainkan mu Vel ..
Gumam Adrian.

Setelah selesai upacara di gereja, jenazah Edgard langsung dimakamkan di taman rahasia milik Grandma. Matahari hampir terbit.

Untuk masuk ke sini harus ada pindai retina dari Grandma. Orang asing tidak bisa masuk sembarang.

Dari luar kita tak akan percaya bahwa dibalik pagar tanaman hijau yang rapi menjulang, ada sebuah taman indah.

Edgard yang memasang sistem keamanan untuk Grandma dan taman pribadinya ini.

Angin pagi yang berhembus dingin seakan menambah kepedihan dari semua yang ada di makam Edgard. Grandma mengulurkan tangannya dan menyentuh tanah yang masih basah.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang