Sudah hampir 8 jam sejak Edgard dan Velicia di bawa masuk ke dalam ruang ICU. Dan belum ada konfirmasi apapun membuat Pirentz hampir gila. Ia sama sekali tak melepas pandangannya dari layar laptop Andrew.
"Istirahatlah sebentar di kamarku. Kau tampak kusut Rentz. Itu tak baik untuk kesehatanmu juga".
Kata Andrew membujuk Pirentz. Dan gelengan pria itu menjadi jawabannya.
Ponsel Andrew berdering dan ia segera menjawabnya.
" Maaf Sir. Tapi pemilik Rayyan's Techno minta ijin untuk menggunakan helipad. Mereka menunggu konfirmasi".
Andrew mengerutkan keningnya. Bukankah Edgard adalah bos Rayyan's Techno?
Ia melirik Pirentz.
"Apa kau tahu pemilik Rayyan's Techno selain suami Velicia? ".
Pirentz mengangkat wajahnya dan mengangguk.
" Ijinkan mereka".
Jawab Andrew di ponsel lalu mengakhiri pembicaraan.
"Jangan kemana-mana Rentz. Aku segera kembali".
Tambah Andrew lalu buru-buru melangkah ke pintu.
Andrew segera naik tangga di ujung lorong yang menghubungkan lantai ruang kerjanya dan puncak gedung.
Ia melihat sebuah helikopter sudah terparkir dan seorang Nyonya Tua seusia neneknya bersama beberapa pria berjas yang tampak sebagai pengawalnya berjalan ke arahnya.
Ia mendekati mereka dan mengulurkan tangan.
" Selamat datang di Rumah Sakit Herslanden".
Sapa Andrew ramah.
"Aku ingin bertemu dengan direktur Rumah Sakit ini".
Balas Grandma datar.
" Mari Nyonya".
Jawab Andrew sambil berjalan di depan Grandma.
Setelah tiba di depan ruang kerjanya Andrew membuka pintu dan mempersilahkan Grandma masuk.
Grandma memberi isyarat agar pengawalnya menunggu di luar pintu.
Pirentz yang sedang beristirahat di kamar Andrew tak mengetahui kedatangan Andrew dan tamunya.
Setelah Grandma duduk, ia mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan lalu membuka kacamata dan topinya.
Andrew duduk di hadapannya.
"Aku turut prihatin atas apa yang terjadi pada putra Anda dan istrinya".
Grandma memandang Andrew lekat.
" Aku ingin bicara dengan Direktur... ".
Andrew tersenyum.
" Aku adalah Direktur sekaligus pemilik Rumah sakit ini. Dan... ".
" Bagaimana kondisi cucuku saat ini".
Potong Grandma cepat.
"Tim dokter terbaik kami sedang bekerja. Aku masih menunggu laporan mereka".
Grandma berdiri dan menatap ke arah pintu.
" Tolong antar aku ke ruangan itu".
Andrew yang menangkap nada getir dalam suara Grandma langsung berdiri dan refleks menggenggam tangan Grandma.
Grandma sedikit terkejut tapi ia tak melepaskan telapak tangan Andrew. Ia membutuhkan genggaman ini sekarang. Pikirannya sangat cemas.
Lift yang membawa mereka akhirnya tiba di lantai dasar. Andrew membawa Grandma masuk ke ruang ICU dari pintu khusus.
Ia tahu banyak media menunggu kabar darinya dan juga penasaran dengan korban kecelakaan itu. Karena hingga saat ini mereka belum mendapat keterangan apapun.
Makanya Andrew tak ingin mengambil resiko.
Apalagi melihat Grandma , tak mungkin mereka tak mengenalinya dan itu bisa berakibat fatal pada dua perusahaan besar itu. Dan pastinya dunia bisnis akan gempar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomansaKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...
