Akhir pekan ini setelah pulang dari kantor Velicia ingin bertemu Edgard. Ia sengaja mendatangi kantor Edgard lebih awal supaya Edgard belum meninggalkan kantor.
Dengan berjalan sepelan mungkin Velicia memasuki ruang kerja Edgard. Ia ingin memberikan kejutan. Namun sepertinya ia tak beruntung karena ia tak menemukan pria itu.
Velicia terus melangkah dan bermaksud mencari keberadaan Edgard di ruang istirahatnya.
Namun sebelum mencapai pintu, telinganya menangkap suara Edgard. Dengan langkah hati-hati ia menuju sumber suara yang ternyata berasal dari balkon.
Velicia melepas sepatu hak yang dipakainya dan berjalan dengan kaki telanjang. Ia benar-benar merindukan pria itu.
Edgard masih dengan jas lengkap sedang membelakangi Velicia dan tampak berbicara serius di ponselnya.
Velicia mendekat dan langsung memeluknya erat. Edgard yang menyadari kehadiran Velicia langsung mengulurkan tangannya yang bebas dan menyapu rambut Velicia.
Velicia semakin membenamkan wajahnya di dada Edgard sambil melingkarkan kedua tangannya erat.
Ia menghirup aroma maskulin pria itu hingga puas.
Bahkan detak jantung Edgard yang terdengar jelas di telinganya, membawa perasaan Velicia semakin tenggelam dalam melepaskan rindunya. Pesona Pria ini benar-benar memabukkan untuknya.
Ia sama sekali tak mendengarkan pembicaraan Edgard di ponselnya karena yang ada di pikirannya saat ini adalah menikmati momen indah ini.
Hingga tanpa Velicia sadar, Edgard telah mengakhiri percakapan ponselnya.
"Selamat datang sayang".
Kata Edgard sambil mendekap erat tubuh mungil Velicia dan mengecup puncak kepalanya.
Velicia tak menjawab. Ia bahkan semakin mengeratkan lingkaran tangannya di pinggang Edgard.
" Sayang, ada apa denganmu? ".
Tanya Edgard penasaran. Velicia hanya menggeleng pelan. Ia tetap menyembunyikan wajahnya di dada Edgard.
Lalu dengan refleks Edgard mengangkat Velicia dalam gendongannya. Dan Velicia terpaksa melingkarkan kedua kakinya di pinggang Edgard.
Keduanya berjalan masuk menuju kamar pribadi Edgard dengan Velicia yang berada di gendongan bagai anak koala.
Edgard duduk di ranjang dengan Velicia tetap di pangkuannya. Ia menatap wajah Velicia.
"Aku berencana untuk menjemputmu setelah pulang kantor". Kata Edgard.
" Aku merindukanmu Ed. Beberapa hari tak melihat wajahmu membuatku hampir gila".
Balas Velicia sambil membelai rahang Edgard.
"Kau benar sayang. Tapi kau tahu aku sedang mempersiapkan segalanya. Dan sebagai informasi, hari Minggu besok kita akan fitting baju".
Velicia mengecup bibir Edgard singkat.
" Terima kasih sudah bekerja keras sayang. Maaf aku tidak punya waktu untuk menemanimu".
Edgard menggeleng perlahan.
"Jangan bicara seperti itu. Kau tahu, aku sangat bahagia melakukan segalanya. Aku tak percaya hari itu tiba dalam hidupku".
" Maafkan Grandma yang belum menerima dirimu dengan baik".
Lanjut Edgard dengan suara bergetar.
"No Ed. Itu bukan masalah. Percayalah, Grandma hanya butuh sedikit waktu untuk merelakan dirimu. Dan asal kau tahu, aku baik-baik saja".
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomanceKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...
