TALKING

807 44 0
                                    

Sepeninggal Edgard dan Noel suasana terasa canggung. Pirentz menarik kursi dan duduk disamping ranjang.

"Apa kau butuh sesuatu?"tanya Pirentz menatap Velicia dalam.

" Tidak Rentz. Kau tahu aku baik-baik saja"jawab Velicia datar.

"Aku tahu kau wanita yang kuat. Kau bisa melewati apapun dengan baik. Apa kau ingin makan sesuatu?".

Velicia mengangguk.

" Ya. Sebenarnya aku lapar Rentz. Apa aku tak merepotkanmu?".

"Tentu saja tidak. Oh ya, bagaimana pekerjaanmu?".

Tanya Pirentz, ia berusaha membuka percakapan agar suasana canggung dihilangkan. Sambil berbicara  ia mengirim chat pada Noel untuk membelikan beberapa makanan untuk Velicia.

"Semuanya lancar dan tak ada halangan yang berarti. Oh ya, karena Edgard disini kurasa kau akan tahu permintaanmu sudah selesai atau belum. Kudengar kau baru saja membangun apartemen mewah di Swiss" Ucap Velicia.

"Wahh...ternyata kabar burung cepat tersebar. Tidak Vel, hanya sebuah hunian sederhana. Kau lebih hebat dariku".

Pirentz merapikan rambut di telinga Velicia.

"Aku jadi penasaran ingin melihatnya. Kau tahu aku penggemar berat Swiss".

" Kalau kau ada waktu saat launching nanti kau boleh datang. Siapa tahu kau beruntung memenangkan doorprizenya".

Pirentz berbinar mendengar keinginan Velicia.

"Oh ya... Kalau begitu aku pasti akan datang. Jadi kau serius kan?".

Velicia memukul lengan Pirentz. Pirentz sedikit terkejut tapi ia berusaha biasa-biasa saja agar Velicia merasa nyaman.

"Aku serius Vel. Aku pegang janjimu. Awas jika kau tak datang".

" Memangnya apa yang akan kau lakukan jika aku membatalkan janjiku?".

Balas Velicia sedikit menggoda.

"Aku akan menculikmu tentu saja" Jawab Pirentz bercanda.

Velicia tertawa hingga wajahnya memerah.
Hati Pirentz sangat teriris. Ia tahu Velicia berusaha terlihat baik-baik saja untuk menutupi kerapuhan hatinya.

Velicia terbatuk dengan keras membuat lamunan Pirentz terhenti. Ia panik lalu berusaha mengubah posisi telentang Velicia ke posisi duduk dan bersandar di kepala ranjang. Ia menyelipkan tangan kanannya dibalik punggung Velicia dan membantunya duduk.

Aroma tubuh Pirentz begitu lekat di ingatan Velicia. Sejenak ia terpaku. Kenangan masa lalu mengusiknya lagi. Kepalanya terasa pening, bahkan keringat dingin di pelipisnya.

Ia menggigit bibirnya kuat-kuat. Berusaha menahan gejolak dihatinya. Ia ingin menangis. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca.

Pirentz hendak melepas tangannya tapi Velicia menahannya. Ia tak ingin Pirentz melihat kerapuhannya saat ini.

"Tolong peluk aku seperti ini. Sebentar saja Rentz... ".

Ucap Velicia dengan suara bergetar.

Pirentz terdiam kaku ditempatnya. Ia bisa merasakan detak jantung Velicia yang tak karuan bahkan napasnya memburu.

Perlahan Pirentz duduk di ranjang dan masih dalam posisi memeluk Velicia erat. Ia mengusap punggung Velicia lembut dan mengecup puncak kepalanya lama.

"Hei...jangan cemas. Kau akan baik-baik saja. Tarik napas dan buat dirimu senyaman mungkin" Pirentz berbisik di telinga Velicia.

Velicia hanya terdiam tanpa suara. Kepalanya terasa sakit sekali bahkan pandangannya mulai berputar-putar. Ia mengeratkan pelukannya. Ia mengeraskan rahangnya kuat-kuat.

Pirentz sedikit panik. Ia bisa merasakan kondisi Velicia. Ia ingin menghubungi Brady tapi ia takut kondisi Velicia bertambah buruk. Akhirnya ia memutuskan untuk mendekapnya hangat.

"Jika kau merasa lelah, tutup matamu sebentar. Aku disini bersamamu. Aku menyayangimu".

Kalimat terakhir diucapkan sepelan mungkin.

Masih belum ada jawaban. Tapi ia bisa merasakan hembusan napas Velicia yang teratur. Pelukannya masih seerat tadi. Pirentz mengelus punggungnya lembut.

Tiba-tiba pintu terbuka Edgard dan Noel terkejut dengan pemandangan dihadapannya. Pirentz segera menoleh dan menggeleng memberi isyarat agar mereka jangan berisik.

Edgard mendekat dan melihat  Velicia sudah tertidur. Ada beberapa butiran airmata di pipinya. Ia memberi isyarat agar Pirentz membaringkan Velicia dengan perlahan.

Setelah itu, Pirentz menarik selimut hingga dada Velicia. Lalu ia mengambil telapak tangan kanan Velicia dan meletakkannya dipipinya dan kemudian mengecupnya lama. Ia lalu beranjak duduk di hadapan Noel dan Edgard.

"Apa yang terjadi?"tanya Edgard.

Pirentz menggeleng.

"Aku tak tahu. Kami hanya bicara seputar pekerjaan lalu tiba-tiba ia terbatuk, aku mencoba membantunya duduk dan ia memintaku memeluknya erat dan aku melakukannya. Aku sangat panik. Aku tak bisa melakukan apa-apa selain tetap memeluknya hingga kalian datang".

" Aku rasa ini yang dialaminya selama ini. Kita harus memberitahu Brady"kata Edgard.

Jujur tadi ia merasa cemburu melihat Pirentz dan Velicia tapi ia berusaha membuang egonya. Velicia dalam keadaan yang tak baik-baik saja. Ia tidak boleh egois.

"Apa yang kalian sembunyikan dariku?"tanya Noel.

Pirentz menatapnya dan menggeleng.

" Dia tak baik-baik saja Noel. Dan aku yang bertanggungjawab untuk ini semua".

Pirentz menunduk. Kerongkongannya begitu tercekat.

"Maksudmu? ".

"Velicia mengalami depresi psikis dan ada sedikit penggumpalan darah di otaknya. Hanya kita bertiga dan Brady yang tahu saat ini. Tolong rahasiakan ini. Kami sedang mencari cara untuk memberitahunya. Dia harus ditangani sesegera mungkin" Edgard menjelaskan.

Noel menyugar rambutnya.
"Tolong sembuhkan dia. Tolong... ".

" Ed.... ".

Suara lirih Velicia mengagetkan mereka bertiga. Mereka menghampiri ranjang.

" Kau sudah bangun?"tanya Edgard.

"Aku lapar".

Pirentz mengambil paperbag dan mendekati ranjang. Edgard membantu Velicia duduk.

Pirentz menyodorkan segelas susu hangat. Ia membantu Velicia minum. Edgard membuka bungkusan makanan.

"Aku akan menyuapmu. Biarkan Pirentz makan. Ia belum makan sejak malam tadi" Ucap Edgard.

Velicia mengangguk dan meraih tangan Pirentz.

"Ayo makan. Kau harus ingat kesehatanmu juga. Aku baik-baik saja Rentz".

Pirentz menatapnya lekat. Refleks ia memeluk Velicia.

" Berjanjilah padaku, kau akan tetap kuat apapun yang terjadi. Aku akan menemanimu selalu".

Edgard dan Noel hanya terpaku melihat sikap Pirentz pada Velicia.

***


NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang