FIGHT

345 23 0
                                        

Mobil membawa mereka ke restoran yang telah di reservasi oleh Grandma. Andrea berjalan dengan bangga di samping Edgard. Ia secara tak langsung ingin memamerkan pewaris Rayyan itu pada siapa saja di situ.

Sementara Edgard sengaja melakukan panggilan telepon pada Adrian. Sebenarnya ia ingin menelpon Velicia tapi ia takut suara Velicia akan membuat Andrea curiga. Ia berniat akan menemui Velicia setelah mengantar Andrea.

"Duduklah. Aku ke toilet sebentar".

Kata Edgard saat mereka sudah berada di ruang khusus yang dipilih Grandma. Ia membawa serta pengawal sekaligus sopirnya ke situ.

Andrea tersenyum lebar. Dalam hati ia telah menyiapkan sebuah rencana kecil untuk menyakiti Velicia. Ia ingin membalas perbuatan Velicia padanya waktu itu.

Edgard masuk ke toilet lalu menelpon Adrian.

" Hai Ed".

"Bagaimana keadaan Velicia?

" Jangan khawatir. Ia baik-baik saja. Bahkan ia sudah tidur".

"Maafkan aku. Semua ini salahku".

" Tidak. Tak ada masalah disini. Semua hal yang kita inginkan butuh proses".

"Aku akan menemui Velicia setelah ini. Setengah Jam lagi".

" Kurasa sebaiknya besok saja. Ia kelihatan lelah Ed. Lagi pula ia memintaku menginap disini. Jadi aku ada di penthouse nya sekarang".

"Baiklah. Tolong jaga dia untukku Adrian. Aku sangat cemas".

Setelah mematikan ponselnya Edgard kembali ke meja mereka. Ia tak ingin Andrea curiga dan melapor pada Grandma.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya. Ia segera mengirim chat pada Adrian dan mengirim lokasinya sekarang.

Edgard meminta Adrian datang untuk menjadi saksi bahwa antara dirinya dan Andrea tidak ada sesuatu yang istimewa.

Pelayan mulai menghidangkan makanan pembuka. Andrea menopang dagunya dan menatap lekat Edgard.

" Kau semakin tampan sekarang Ed".

"Ah! Kau berlebihan. Dari dulu aku selalu seperti ini".

Bantah Edgard. Ia bisa merasakan tatapan menggoda dari Andrea. Dan juga perempuan itu sesekali menatap layar ponselnya yang di letakkan menyamping di clutchbag nya.

" Omong-omong, bagaimana pekerjaanmu? ".

" Semua berjalan baik. Dan seperti yang kau lihat aku selalu sibuk akhir-akhir ini".

"Sesekali ayo berlibur. Aku akan mencari tempat sesuai seleramu. Aku ingin hubungan kita akrab seperti waktu kuliah dulu. Aku rindu Edgard yang itu".

Edgard tak membalas ucapan Andrea. Ia tahu Andrea sengaja memancingnya.

Pelayan menghidangkan menu utama.
Edgard mulai makan tanpa menghiraukan Andrea sama sekali.

" Bagaimana hubunganmu dengan gadis kampungan itu? ".

Edgard meletakan peralatan makannya dan menyeka mulutnya.

" Jaga bicaramu Andrea".

Andrea terkekeh.
"Kau tahu Grandma telah meminta aku untuk bersiap menerima lamaran darimu".

Rahang Edgard mengeras.
" Aku sudah selesai. Aku harus pergi sekarang".

Andrea mengernyit heran.
"Tapi makanan penutupnya belum datang Ed".

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang