Segalanya kini terasa lebih baik. Sejak kepulangan Velicia dari Charles Town, ia terlihat berbeda. Ia lebih menjalani hidupnya dengan santai.
Segala beban berat di pundaknya terlepas. Dalam hati ia sedikit menyesal, mengapa ia menunda terlalu lama untuk berdamai dengan keadaan. Ia membuang waktu yang sangat lama untuk memilih tinggal dalam luka, air mata dan kebencian.
Tapi sekarang ia benar-benar merasakan buah dari perjuangan kerasnya untuk memaafkan segala sakit di hidupnya.
Siang ini Velicia baru saja menyelesaikan rapat evaluasi bersama tim keuangan dan kembali masuk ke ruangannya. Ia membuka kulkas dan mengambil sekaleng minuman dingin dan meneguknya.
Tiba-tiba sebuah tangan menyelip di pinggangnya dengan mesra.
"Aku hampir tersedak Ed".
Protes Velicia dan berbalik.
" Kenapa kau bisa menebak kalau itu aku?".
Edgard mencuri kecupan kecil di puncak kepalanya.
"Ya ampun. Tentu saja itu kau. Aroma tubuhmu bahkan sudah tercium saat kau memarkirkan mobilmu. Dan satu lagi, tak ada orang yang berani melakukan hal ini padaku".
Edgard terkekeh lalu mencuri ciuman kecil di bibir Velicia.
" Kau benar sayang".
"Berhentilah menggodaku Ed!".
" Tapi aku senang melakukannya sayang".
"Ayo pesan sesuatu. Aku tak bisa meninggalkan kantor hari ini Ed".
Kata Velicia yang melangkah ke sofa diikuti Edgard yang menggenggam tangannya.
" Baiklah. Apapun dan dimanapun asal ada dirimu sayang".
Edgard mengambil ponsel dan memesan makan siang di aplikasi.
Tak lama kemudian Adrian datang.
"Hai Ed. Kalian ingin menu apa. Aku akan memesan makan siang".
Kata Adrian duduk di samping Edgard.
" Aku sudah memesan makan siang tunggu saja".
Jawab Edgard singkat.
"Kau memang kakak ipar terbaik".
Puji Adrian yang langsung mendapat pelototan dari Velicia.
" Kembali ke ruanganmu. Kau belum cukup umur Adrian"goda Velicia sengaja ingin mengerjai Adrian.
"Tidak. Aku ingin berkonsultasi pada kakak ipar".
Balas Adrian tak mau kalah.
Tiba-tiba ponsel Edgard berbunyi. Ia menatap lama layar ponselnya.
" Aku akan menerima panggilan ini sayang".
Edgard melirik pada Velicia yang juga tengah menatapnya heran. Belum pernah Edgard salah tingkah seperti ini.
Ia bahkan menjauh dari Adrian dan Velicia untuk menjawab panggilan itu.
Bertepatan dengan itu seorang karyawan mengetuk lalu masuk dengan paper bag makanan.
Adrian berdiri untuk mengambilnya.
Setelah mengakhiri percakapan di ponsel, Edgard menghampiri Velicia.
"Kita akan bicara setelah makan nanti".
Kata Edgard tenang.
" Ada apa Ed?"tanya Velicia penasaran.
"Bukan apa-apa sayang. Ayo makan".
Adrian yang menyadari sesuatu segera mengambil bagiannya dan pamit untuk makan di ruang kerjanya.
Edgard dan Velicia makan dalam diam. Tak ada yang bersuara seperti biasanya.
" Nanti malam aku ingin mengajakmu keluar".
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomanceKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...
