NOT AGAIN

397 31 0
                                    

Edgard baru selesai mandi. Saat ia keluar pakaian yang semalam digunakan sudah rapi terletak di tepi ranjang Velicia. Ia mengerutkan kening tak percaya. Tapi disisi lain ia bersyukur karena ia punya pakaian layak untuk pulang ke apartemennya.

Begitu selesai ia langsung keluar untuk mencari Velicia tapi gadis itu tak ada jadi ia kembali ke kamar. Baru saja ia hendak menelpon ,Velicia muncul dari walk in closet dengan pakaian rapi.

"Aku mencarimu" Ucapnya lega. Ia menghampiri Velicia di depan cermin dan memeluk gadis itu dari belakang.

"Aku tidak bisa merias wajahku jika seperti ini Ed" protes Velicia.

Edgard tak menggubris sama sekali. Ia malah meletakan dagunya di bahu Velicia dan menghirup aroma rose dari leher Velicia.

"Ayo menikah sayang. Aku baru menyadari indahnya kebersamaan ini. Aku tak ingin jauh darimu" bisik Edgard.

Blushhh!!!
Pipi Velicia panas. Napas Edgard yang berhembus di lehernya sedikit membuat efek lain di hatinya.

"Aku sudah selesai" kata Velicia seraya membalikan badan.

Edgard masih menahannya. Mereka berdiri berhadapan dan sangat dekat. Keduanya saling menatap dengan mesra.

"Terima kasih untuk segalanya. Maafkan aku tadi malam" ucap Edgard sungguh-sungguh tanpa melepas pandangannya dari mata Velicia.

"Semua orang punya alasan ketika melakukan sesuatu. Tapi yang harus kau tahu, kesehatanmu lebih penting dibanding apapun... " balas Velicia.

"Aku mencintaimu" sahut Edgard dan tanpa aba-aba ia kembali mencium gadis itu. Ia bahkan menahan tengkuk Velicia untuk memperdalam ciumannya.

Velicia hanya memejamkan mata dan menikmati segalanya. Ia menyukai ciuman ini dan bahkan ia tak memikirkan apapun saat Edgard menciumnya intens.

Velicia mengeratkan tangannya di pinggang Edgard agar ia tak jatuh. Ciuman ini benar-benar memabukkan hingga keduanya kehabisan napas.

Edgard menariknya dalam pelukannya dan berusaha menetralkan napasnya yang sudah memburuh dan gairahnya yang sudah di ubun-ubun.

"Kita akan terlambat Ed".

" Biarkan saja. Kita bosnya jadi tak perlu cemas"balas Edgard.

Velicia mencubit perut Edgard dan melepas pelukannya. Ia menyentuh bibirnya yang sedikit perih.

"Aku harus memoles lipstik lagi" gumamnya.

Edgard tertawa dan melihat Velicia memoles lipstik. Ia mencuri kecupan di bibir Velicia.

"Hentikan Ed!! ".

Velicia mendorong tubuh Edgard menuju pintu. Keduanya akan turun untuk sarapan.

Edgard tidak duduk di hadapan Velicia tapi ia mengambil tempat disamping gadis itu sambil memperhatikan gerakan tangan Velicia yang sibuk mengisi sarapan di piringnya.

" Ayo makan"kata Velicia.

Edgard mengangguk lalu mulai memasukan suapan pertamanya. Ia menelannya dengan cepat lalu mencuri kecupan di pipi Velicia sebelum suapan keduanya.

"Hentikan Edgard!!! "Pekik Velicia. Tapi dalam hati ia senang atas perlakuan konyol Edgard.

Tapi ia terus melakukannya. Hingga sarapan di piringnya habis.

Velicia membereskan meja dan membawa piring kotor ke dapur. Edgard langsung mencucinya. Velicia tersenyum bangga. Ia menyesal telah menyia-nyiakan kesempatan dulu.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang