Helikopter tiba di Bern menjelang malam. Edgard dan Velicia langsung menuju penthouse. Mereka ingin istirahat karena lelah.
Namun setelah mandi dan berganti pakaian Edgard mengajak Velicia untuk makan malam di luar.
"Sebenarnya aku lelah Ed. Tapi jika kau mau kita bisa dinner di sini saja. Lebih romantis dan santai. Lagi pula aku bisa bermanja- manja tanpa harus malu dilihat orang".
" Aku bisa reservasi tempat suite untuk kita sayang".
Balas Edgard sambil merapikan rambut Velicia yang sedang duduk di depan meja riasnya.Velicia berbalik dan melingkarkan tangannya di pinggang Edgard yang sedang berdiri.
"Jangan boros Ed. Aku lebih suka sesuatu yang sederhana. Aku ingin kita memiliki pola hidup yang tidak sama dengan orang kaya lainnya. Jadi, jika suatu saat terjadi sesuatu yang buruk dalam bisnis kita, setidaknya mental kita sudah terbiasa untuk itu".
"Tapi aku ingin membuatmu bahagia sayang".
Edgard mengelus pipi Velicia lembut.Velicia menggeleng perlahan.
" Dengan kau mencintaiku seperti ini saja aku sudah bahagia melebihi apapun. Jangan pikirkan hal yang lain. Aku hanya ingin bersamamu selamanya. Setiap hari. Setiap waktu. Itu sudah lebih dari cukup"."Ah!! Nyonya Rayyan. Kau begitu istimewa. Kau benar-benar anugerah Tuhan untukku. Aku ingin memberikan seluruh hidupku untukmu. Selamanya... Ya. Sehidup semati".
Edgard menarik Velicia berdiri dan mengecup setiap sudut wajahnya dengan bahagia. Perasaannya begitu lapang dan membuncah. Ia tak ingin memikirkan apapun saat ini. Perasaan cintanya benar-benar utuh untuk istri yang baru satu hari dinikahinya.
" Jika kau terus seperti ini kapan kita makan. Aku lapar Ed".
Edgard tersenyum lalu menggigit pipi Velicia. Entah apa yang ada di pikirannya tapi ia tertawa keras setelah melakukannya.
Velicia yang terkejut dengan perbuatan Edgard langsung memegang pipinya. Ia merasa konyol dengan kejadian barusan.
"Aku tak akan minta maaf karena aku memang ingin melakukannya. Kau tahu Vel, aku terlahir sebagai anak tunggal dan dibesarkan oleh Grandma membuatku tak bebas melakukan apapun seperti kebanyakan teman-temanku".
Edgard berjalan menuju sofa di ruang tamu dan duduk. Velicia menyusulnya dan duduk disampingnya.
" Lanjutkan ceritamu. Aku sangat ingin mendengarnya Ed".
Kata Velicia dengan berbinar."Aku akan memesan makan malam untuk kita terlebih dahulu sayang. Aku juga lapar".
Ucap Edgard lalu kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya." Selesai".
Kata Edgard begitu keluar dari kamar. Velicia menepuk pahanya agar Edgard berbaring disana.Edgard tampak canggung tapi Velicia menarik tangannya.
"Aku istrimu dan kau berhak mendapatkan seluruh cinta dan kasih sayangku. Aku tulus saat mengatakan ini Ed".Velicia mengedipkan matanya untuk meyakinkan Edgard. Dan Edgard melakukannya walau ekspresi wajahnya berkata lain. Ia benar-benar gugup. Velicia bisa merasakan degup jantungnya yang tak karuan.
" Kita sama-sama anak tunggal Ed. Tapi cerita kita berbeda. Aku punya masa kecil yang indah seperti kebanyakan anak-anak. Aku bisa berteman dengan siapapun. Apalagi di Charles Town, semua orang seperti memiliki hubungan darah.
Kau tahu, ibu temanku bisa saja menjewer kupingku jika aku nakal. Dan itu bukan masalah bagi orang tuaku".
Velicia menjeda ucapannya sambil tersenyum geli.
"Hal yang paling aku sukai adalah menginap di rumah temanku dan mencuri makanan di kulkas pada malam hari".
![](https://img.wattpad.com/cover/287526524-288-k558748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomansaKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...