A DAY WITH YOU

423 32 0
                                        

Kelegaan luar biasa dirasakan oleh Velicia dan Pirentz. Melihat wajah pak tua Tommy yang berseri-seri sepanjang sarapan. Bahkan sesekali Velicia memergoki Georgina sedang menatap Tommy dengan penuh cinta.

Cuaca hari ini cukup cerah. Dan karena itu setelah sarapan indah mereka Pirentz memutuskan untuk mengajak Velicia menikmati alam Grindelwald sebelum pulang ke Swiss nanti malam.

Setelah pamit pada Tommy dan Georgina  keduanya di temani oleh seorang remaja penduduk lokal yang akan menjadi tour guide mereka.

Perjalanan di mulai dari Grosse Scheidegg , hamparan padang rumput di kaki gunung sejauh mata memandang. Yang dipenuhi dengan ternak termasuk kawanan chamois , marmut dan elang emas yang beterbangan di langit.

Aneka batuan kecil berserakan di antara bunga-bunga liar yang tumbuh bertaburan di atas hamparan rumput hijau. Sangat mengagumkan dan mempesona.

Pirentz menggandeng tangan Velicia erat. Sesekali ia mencuri ciuman di pipi dan bibir Velicia. Ia sudah berjanji pada dirinya bahwa hari ini, hanya hari ini ia akan menikmati setiap detik berharganya bersama Velicia tanpa dibayangi kelamnya masa lalu dan semua yang sudah terjadi pada mereka.

Apa lagi melihat membaiknya hubungan Tommy dan istrinya , memberikan satu keyakinan baru bagi Pirentz bahwa keajaiban dan mujizat itu selalu ada.

Setelah puas menikmati lembah indah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke halte gondola. Setelah tiba di sana mereka merasakan sensasi kereta gantung yang membawa mereka menikmati danau es dan puncak Schwarzhorn. Melewati jalan logam di sisi tebing dengan pemandangan lereng berbatu tajam.

Di dalam kereta gantung yang di sewa, Pirentz memeluk Velicia dengan erat sambil terus menghujaninya dengan ciuman di puncak kepalanya. Ia menghirup aroma segar dari rambut Velicia sepuasnya.

"Aku rasa hari ini, kau berbeda Rentz" kata Velicia.

"Tidak sayang. Aku hanya bahagia bisa menikmati pemandangan indah ini bersama dirimu" bantah Pirentz. Padahal dalam hati ia membenarkan kata-kata Velicia.

"Oh ya... Kalau begitu lakukan saja selagi itu membuatmu bahagia Rentz" Velicia terkekeh pelan sambil menyikut perut Pirentz.

Pirentz tak membalas. Malah ia semakin mengeratkan pelukannya. Rasanya seperti ingin meminta kiamat pada Tuhan sekarang saja. Batin Pirentz.

Setelah puas menikmati jalur kereta gantung mereka pun kembali ke lembah tempat mobil mereka di parkir.

Hari sudah menjelang sore dan Pirentz tak ingin Velicia kelelahan. Sebelum kembali ia mengajak Velicia untuk mandi sauna di sebuah tempat pemandian tradisional penduduk lokal.

"Aku rasa ini tak perlu Rentz" tolak Velicia.

"Tidak sayang. Tubuhmu memerlukan ini setelah seharian menjelajahi alam. Aku tak mau kau kelelahan dan apalagi sampai sakit " Pirentz menggenggam tangan Velicia untuk meyakinkannya.

Velicia menatapnya sebentar lalu berkata.

"Baiklah. Tapi kita akan melakukannya bersama-sama. Kau juga lelah kan? ".

Pirentz mengangguk dan tersenyum.

"Apapun keinginanmu, aku akan melakukannya dengan senang hati".

" Kau membuatku tersanjung Rentz. Aku mencintaimu".

Velicia mengecup bibir Pirentz singkat.

Lalu keduanya menikmati rangkaian treatment di sauna itu.

Menjelang petang mereka tiba di rumah Tommy. Mereka tak menemukan suami istri itu di rumah utama. Setelah berganti pakaian mereka memutuskan untuk mencari Tommy dan Georgina di halaman belakang.

Rupanya kedua suami istri itu sedang sibuk menata meja dan perapian.

"Rupanya kalian di sini" sapa Pirentz.

"Maafkan kami. Tapi Georgina  ingin membuat pesta kecil sebelum kalian pulang ke Swiss" sahut Tommy antusias.

Velicia mendekati Hana yang sedang membumbui daging dan beberapa sayuran.

"Apa kau menikmati harimu sayang? " tanya Georgina .

"Ya tentu saja. Bahkan Pirentz menghujaniku dengan banyak ciuman hari ini" bisik Velicia sambil tertawa senang.

"Dia mencintaimu" balas Georgina  pendek.

"Ya tentu saja. Dan aku adalah wanita yang sangat beruntung".

" Aku harap kalian selalu bahagia sayang".

Georgina membawa daging dan potongan sayuran lalu menyerahkannya pada Tommy dan Pirentz yang sedang berbicara di samping perapian.

Mereka akan mengadakan barbeque sederhana untuk merayakan pulihnya hubungan Tommy dan Georgina  juga hari terakhir Pirentz dan Velicia di Grindelwald.

4 kursi dan sebuah meja bundar berlapis taplak putih. Di atasnya ada 4 gelas dan sebotol anggur terbaik milik Tommy.

Mereka menikmati makan malam dengan berbagai topik pembicaraan. Pirentz lebih banyak berdiam diri. Sedangkan Velicia bertindak seperti wartawan yang sedang mewawancarai Tommy dan Georgina. 

Ia lebih banyak meminta suami istri itu berbagi cerita cinta mereka saat seusia mereka. Georgina  mendominasi pembicaraan. Sedangkan Tommy sesekali hanya menimpali atau menambahkan bagian tertentu dari cerita Georgina .

Menjelang pukul 8, sebuah mobil berhenti di halaman rumah Tommy.

Anak buah Pirentz menjemput mereka untuk kembali ke Swiss.

Tommy dan Georgina  mengantarkan pasangan kekasih itu di tempat landasan helikopter.

"Aku akan merindukan kalian".

Ucap  Velicia sambil memeluk Georgina  dan Tommy bergantian.

"Kalian bisa mengunjungi kami lagi" balas Tommy sambil menepuk bahu Pirentz.

"Aku doakan kebahagiaan untuk kalian berdua" giliran Georgina  yang memeluk Pirentz.

"Terima kasih. Jika tak ada halangan aku akan meminta anak buahku menjemput kalian ke Boston".

" Tempat yang jauh Mr. Ronald"kata Tommy.

"Seperti katamu, banyak hal bisa saja terjadi. Maka kita lihat saja nanti" balas Pirentz .

Setelah mengucapkan perpisahan dan naik ke helikopter, mereka meninggalkan Grindelwald.

Pemandangan malam dari atas langit menakjubkan mata. Velicia tak berhenti berdecak kagum menyaksikan perumahan penduduk dan kepulan cerobong asap yang tampak mempesona dari ketinggian.

Ia merebahkan kepalanya di bahu Pirentz .

"Thank you Rentz. It's a beautiful night".

Pirentz hanya mengecup puncak kepalanya.

" Pejamkan matamu sebentar. Bila tiba di apartemen aku akan membangunkanmu".

Velicia menuruti perkataan Pirentz. Bagaimanapun juga ia merasa sangat lelah setelah seharian berkelana di Grindelwald. Untunglah tadi mereka pergi ke sauna jadi seluruh tubuhnya terasa lebih baik sekarang.

Sementara Velicia memejamkan mata sambil melingkarkan tangannya di pinggang Pirentz. Pirentz justru memandangnya tak berkedip. Banyak hal yang ada di pikirannya sekarang.

Ia tinggal menghitung mundur kapan tepatnya ingatan Velicia pulih. Segalanya akan kembali pada tempatnya seperti semula.

Dan besok, sebelum pulang ke New York, ke kehidupan nyata mereka ia harus membawa Velicia untuk memeriksakan kesehatannya di Herslanden.

Ia harus memastikan Velicia benar-benar baik-baik saja sebelum ia melepaskan tangan Velicia.

Berpikir sampai di situ ia mengambil tangan Velicia dan membawanya ke dadanya. Berat rasanya jika harus melakukan itu. Tapi pada kenyataannya ia harus melakukan itu. Suka atau tidak.

Karena semuanya tak lagi sama....

*"""***"""***

Tinggal beberapa part lagi NOT SAME akan ending. So, please vote, follow dan komen ya supaya author semangat update...

Akan ada sekuel nya lagi ya...

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang