IF YOU WANT

375 26 0
                                        

Pagi-pagi benar seperti biasa Velicia sudah bersiap untuk ke kantor. Tapi ada yang berbeda kali ini. Ia merasakan kebahagiaan memenuhi rongga dadanya. Bahkan ketika mandi tadi ia bernyanyi kecil di bawah shower.

Beberapa kali ia menatap penampilan dirinya di kaca. Ia ingin memastikan bahwa dirinya benar-benar pilihan yang tepat untuk pria itu. Edgard Rayyan.

Setelah minum susu hangat dan sarapan ia segera berangkat ke kantor.

Tiba di kantor Velicia segera naik lift menuju ruang kerjanya. Ia meletakan tasnya dan menghirup udara segar dari dalam ruang kerjanya.

Ia menghempaskan dirinya di kursi dan mulai membuka laptopnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi, ia melirik dan tersenyum.

"Selamat pagi Vel" sapa Edgard di seberang.

"Morning Ed...".

" Selamat bekerja".

"Thank you Ed.... Untukmu juga".

" Baiklah. Sampai jumpa".

"Have  a nice day Ed".

" Mmm... Love you".

"Love  you too...".

Suara Velicia hampir saja tertelan di kerongkongannya saat mengucapkan kata-kata itu. Ia tersenyum geli saat menatap ponselnya yang tak terhubung lagi dengan Edgard.

Rasanya sudah lama kata itu tak familiar di mulutnya. Hampir 13 tahun ia tak mengucapkan dua kata sederhana itu tapi mampu membuat seseorang yang  sedang dipenuhi cinta terbang melayang.

Velicia meletakan kembali ponsel di meja dan tersenyum. Wajahnya merona hanya dengan memikirkan ucapan love you dari Edgard. Ia bahkan sampai menggeleng tak percaya bahwa ia begitu berbunga-bunga dengan kata itu.

Adrian yang baru tiba memandangnya heran.

"Apa aku melewatkan sesuatu? " tanya Adrian penasaran.

"Selamat pagi brother. Tidak ada. Itu hanya perasaanmu saja".

" Kau tampak bahagia akhir-akhir ini. Aku tahu sesuatu pasti terjadi. Aku tak pernah melihat wajah kakakku secerah ini".

Adrian  menjulurkan kepalanya menatap tepat di wajah Velicia, seakan mencari jawaban sendiri atas pertanyaannya.

Velicia sengaja melotot padanya.

"Aku tidak menggajimu untuk itu Adrian. Jadi kembalilah ke mejamu sebelum aku mencari sekertaris baru".

Tak mau kalah, Adrian masih mempertahankan posisinya.

" Kau bukan ratu tega. Aku sudah bersamamu hampir sepuluh tahun jadi kau tak bisa menggertak aku boss".

"Baiklah. Kita lihat saja nanti pria keras kepala. Menjauhlah dariku atau.... ".

" Aku pasti akan mendapat jawabannya hari ini. Dan jika itu benar kau harus menaikan gajiku boss"tambah  Adrian. Lalu tertawa mengejek sebelum keluar.

Velicia langsung tertawa lebar melihat tingkah Adrian. Kau sudah tumbuh dengan baik Rian...

Kemudian Velicia mulai memeriksa setiap berkas yang menumpuk di hadapannya. Hingga tak terasa jam makan siang tiba.

Velicia masih berkutat dengan laptopnya saat notifikasi ponselnya berbunyi.

"Aku sudah di lobi. Ayo makan siang sayang".

Tulis Edgard.

Tanpa membalas Velicia langsung menghentikan pekerjaannya dan melirik arloji di tangannya. Benar. Waktu makan siang sudah lewat beberapa menit.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang