BETTER

343 17 1
                                        

Velicia tidur dengan nyenyak dan baru terbangun saat silau sinar matahari menembus kaca.

Dengan refleks ia melirik weker kecil di nakas, hampir jam 08.00 pagi.

Ia bergegas mandi lalu berganti pakaian. Perawat yang menjaganya sudah menyiapkan pakaian di kursi sofa.

Ia terlihat cantik dan segar dengan dress putih tanpa lengan. Ia membiarkan rambutnya tergerai begitu saja lalu bergegas turun ke bawah.

Entah dimana semua orang tapi pandangannya terpaku pada Grandma yang duduk di kursi kebesarannya dan membelakangi Velicia.

"Selamat pagi Grandma".

Sapa Velicia ragu. Grandma langsung berdiri dan memutar tubuhnya sambil berjalan menghampiri Velicia. Ia terlihat sangat rapi.

" Morning sayang... ".

Balas Grandma yang langsung mendapat ekspresi terkejut dari Velicia.

Grandma mengelus pipinya dan menatap tepat di matanya.

" Terima kasih sudah kuat untuk semua ini".

Velicia masih menatap tak percaya pada Grandma.

"Bolehkah aku memelukmu sebentar? ".

Grandma mengangguk. Velicia langsung memeluk Grandma erat.

" Aku menyayangimu sama seperti aku menyayangi Edgard".

"Aku tahu sayang. Ayo sarapan. Kami menunggumu".

Velicia melepas pelukannya dan menggenggam tangan Grandma erat hingga tiba di meja makan.

Tak lama kemudian Pirentz dan Noel datang.

" Selamat pagi Velicia, kau sangat cantik hari ini".

Sapa Noel sambil mengecup pipi Velicia singkat.

Pirentz menyapa Velicia tapi tidak menciumnya seperti Noel. Grandma melihat itu sebagai sesuatu yang canggung. Ya. Pirentz terlihat sedikit canggung.

"Setelah dari makam Edgard, aku akan pergi ke kantor. Kau istirahat saja di rumah. Pirentz akan menemanimu".

Kata Grandma di sela kegiatan sarapan mereka.

Velicia menatap Pirentz lalu menatap Grandma.

" Aku baik-baik saja Grandma. Ijinkan aku pergi bersamamu".

Grandma menggeleng.

"Tidak sayang. Kau butuh sedikit istirahat supaya tubuhmu benar-benar pulih. Tentu saja, jika keadaan kita sudah baik maka kau boleh menemaniku ke mana saja".

" Baiklah Grandma".

Setelah sarapan mereka berempat menuju halaman belakang tempat makam Edgard.

Sebelum membuka gerbang dengan pindai retina, Grandma meminta Pirentz dan Noel untuk menambahkan password dari Velicia .

"Selesai".

Ucap Noel tersenyum puas. Grandma menggenggam hangat tangan Velicia.

" Mulai sekarang, kau sudah punya akses ke tempat ini. Kapanpun kau mau, kau tak perlu ijin dariku. Kau memiliki hak yang sama seperti aku".

Grandma menggeser pintu yang terbuat dari tanaman merambat dan mereka melangkah masuk.

Velicia baru menyadari keindahan taman buatan ini yang lebih mirip seperti surga  kecil. Hamparan rumput hijau sejauh mata memandang, setapak-setapak berbatu yang sengaja di susun acak, rumpun-rumpun bunga yang tersebar mekar di  tiap sudut taman dan berbagai patung putih kecil yang juga tersebar di situ.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang