STEP BY STEP

342 20 3
                                    

Setelah merasa lebih baik Edgard menuruni anak tangga dengan langkah lebar. Perasaannya begitu penuh dengan cinta saat memikirkan Velicia tadi di balik pilar.

Jamuan makan siang di gelar di taman samping kapela yang telah didekorasi elegan menjadi acara berikutnya.

Semua kerabat dan kenalan sedang menyantap berbagai hidangan sambil berfoto ria dan menyalami Velicia.

Edgard menghampiri Velicia yang sedang memeluk ayah dan ibu Noel yang datang jauh-jauh dari Boston.

Ia langsung menangkup pipi Velicia dan menghujani nya dengan ciuman di seluruh wajahnya. Dan yang terakhir Edgard melumat rakus bibir merah muda itu dengan lembut.

Semua orang bertepuk tangan dan tak lupa mengabadikan momen itu. Bahkan Jose berteriak agar Edgard jangan melepas ciuman itu.

Wajah Velicia sudah memerah malu. Ini pertama kalinya Edgard mencium bibirnya di hadapan banyak orang.

"Terima kasih sayang. Kau adalah keajaiban dalam hidupku".

Kata Edgard menatap dalam manik abu-abu milik Velicia. Ia menyeka bibir Velicia dengan jempolnya. Bibir itu sedikit memerah dan bengkak.

" Aku mencarimu Ed. Kau darimana saja".

Balas Velicia.

"Aku sangat bahagia sayang. Aku akan menceritakannya nanti. Aku mencintaimu selalu".

Kata Edgard sambil membawa Velicia dalam pelukannya. Ia menghirup aroma tubuh Velicia dan mengecup puncak kepalanya.

Velicia sedikit penasaran dengan sikap Edgard tapi ia percaya Edgard punya alasan untuk bicara nanti.

Kemudian keduanya menyapa semua tamu undangan. Edgard mengambil ponsel dan menghubungi kepala pelayan.

Ia meminta untuk menyiapkan hidangan yang sama di depan ruang kerja tempat Grandma bertemu dengannya.

Kemudian ia kembali ke mansion saat Velicia tengah sibuk menyapa rekan-rekan bisnisnya.

Edgard mengetuk pintu ruang kerja . Tanpa menunggu jawaban Grandma ia langsung mendorong troli yang beirisi aneka hidangan dan telah didekorasi dengan kain satin putih dan beberapa  pita yang melekat di sudut-sudutnya.

Edgard menggeser 2 buah kursi lalu meraih tangan Grandma untuk duduk.

" Ayo makan. Aku lapar Grandma".

Kata Edgard sambil mencium kening Grandma.

Ia mengambilkan beberapa menu dan menaruhnya di piring Grandma. Lalu menuang anggur di gelas.

"Selamat makan Grandma".

Ujar Edgard sambil mengangkat gelas anggurnya. Tanpa di duga Grandma mengangkat gelasnya juga.

" Semoga kebahagiaan dan keberuntungan memenuhi rumah tanggamu Eddie".

Ucap Grandma dengan nada serak. Edgard melihat ketulusan di mata Grandma.

"Umur yang panjang untukmu agar melihat cucumu lahir nantinya".

Grandma tertawa.
Edgard ikut tertawa. Dalam hati ia sangat bersyukur untuk segalanya hari ini. Sepenggal doanya di altar pernikahan rupanya langsung di jawab oleh Tuhan.

Namun satu hal yang masih mengganjal di hatinya adalah kehadiran Velicia yang masih belum diterima Grandma.

Tapi ia yakin, pasti ada jalannya.

Saat selesai makan Edgard menawarkan diri untuk mengantar Grandma pulang tapi Grandma menolak. Lalu Edgard memeluknya sebentar dan mengucapkan terima kasih.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang