HEALING

340 26 5
                                        

Pagi harinya Velicia mengajak  Edgard melakukan olahraga pagi. Selain itu ia ingin mengenang masa kecilnya dan juga kebersamaan dengan kedua orang tuanya.

Mereka berdua berjalan menyusuri hampir setiap gang di kompleks tempat tinggal Velicia. Bahkan hingga taman bermain yang tak semewah di New York tapi membuat hati Velicia menghangat ketika berada di situ.

Taman yang menjadi favorit anak-anak di masa itu.

Edgard yang lahir dan besar di New York sangat menikmati kegiatan ini.
Pertama kalinya ia menemukan kehidupan khas kota kecil di pinggiran Amerika.

Banyak tetangga Velicia yang menyapa mereka dan bertanya tanya tentang kehidupan Velicia sekarang. Bahkan ada yang memeluk Velicia sebagai tanda rindu yang teramat sangat.

Benar-benar terapi alamiah bagi jiwa raga Velicia yang babak belur dalam beberapa tahun terakhir.

Edgard menggenggam erat tangan Velicia dalam perjalanan pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Edgard menggenggam erat tangan Velicia dalam perjalanan pulang. Mereka juga tak lupa membeli sarapan di pinggir jalan.

"Rasanya aku ingin lebih lama disini" kata Edgard senang.

"Kau akan miskin jika tinggal disini" Ledek Velicia.

"Tak apa. Yang penting kau ada disisiku" Balas Edgard.

"Kau tak tahu bagaimana rasanya saat tak punya uang Mr. Rayyan yang terhormat".

" Memangnya rasanya seperti apa? "Edgard balas bertanya.

" Silahkan coba sendiri. Karena aku sudah lupa rasanya seperti apa".

"Oke. Aku akan mencobanya. Jika itu berhasil kau harus membayarnya".

" Tidak Ed. Aku tidak bertaruh disini". Tolak Velicia.

"Kalau aku bisa maka kau harus selalu bersamaku sampai akhir hayatku" Ucap Edgard.

"Jangan bicarakan hal-hal yang aneh Ed" Protes Velicia sambil mendorong pintu dan masuk ke dalam rumah.

Edgard tak membalas. Ia menangkap nada lain dari perkataan Velicia barusan.

Ia meletakkan sarapan mereka di meja dan mengikuti Velicia ke kamar.

Velicia sedang bersiap untuk mandi. Ia memeluk Velicia.

"Maafkan aku" Ucap Edgard.

"Jangan ucapkan kata-kata itu lagi. Aku sudah banyak kehilangan dalam hidupku jadi aku tidak ingin itu terjadi lagi". Kata Velicia dengan mata berkaca-kaca.

" Baiklah. Aku berjanji. Cepat mandi sana. Aku tak sabar menunggu apa lagi yang kita lakukan selanjutnya"kata Edgard sambil mengecup kening Velicia.

Velicia menatapnya lekat lalu berjalan ke kamar mandi. Setelah Velicia selesai giliran Edgard yang mandi dan bersiap.

Makanan sarapan telah siap di meja. Velicia meletakkan jus buah dan memanggil unlce Jeff.

"Jangan menunggu kami untuk makan siang nanti" Kata Velicia di sela sarapannya.

NOT SAME (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang