Baru saja Velicia mengganti piyama untuk tidur, ponselnya berdering. Ia mencari dimana ponselnya berada. Kemudian ia teringat ponsel itu masih ada di dalam tas kerjanya.
Ia langsung mengambil tas di meja dan mengeluarkan ponselnya. Ada beberapa chat yang masuk. Tapi ia mengecek panggilan tak terjawab lebih dahulu.
Nama Noel tertera disitu. Ia mengerutkan keningnya heran, dan memutuskan melakukan panggilan balik.
"Vel, maaf mengganggumu malam-malam" sapa Noel pada deringan pertama yang langsung dijawab.
"Ah, ini bukan apa-apa. Aku lihat kau menelponku. Ada apa? " tanya Velicia sambil memijit kepalanya yang sedikit nyeri. Mungkin ia lelah. Dan memang ia lelah, sangat lelah hari ini.
"Ini... Ini mengenai Pirentz. Sesuatu yang buruk terjadi, dan aku mohon bisakah kau datang ke Boston secepatnya?" nada bicara Noel bergetar.
"Buruk... Buruk... Apa maksudmu Noel? ".
Velicia gugup sekali. Ia gelagapan.
"Sebenarnya Pirentz mengalami kecelakaan saat pulang dari New York, dan... kondisinya sangat kritis. Mungkin ia tak akan bertahan, itu kata Brady. Ada sesuatu yang mengharuskanmu datang jadi... ".
"Oh my God... Noel... Noel... Apa yang terjadi..." potong Velicia dengan napas tersengal.
Kepalanya semakin berdenyut dan keringat dingin mulai mengucur deras.
"Vel.. Vel... Jawab aku. Apa kau baik-baik saja?".
Tak ada sahutan sama sekali.
Ponsel Velicia jatuh ke lantai bersama dirinya. Ia berusaha menahan kesadarannya. Denyutan di kepalanya semakin terasa cepat dan menyakitkan. Pandangannya mulai kabur.
Perlahan ia merebahkan kepalanya di lantai. Ia berusaha menahan kesakitan dan juga kesadarannya. Ia berusaha mencerna ulang kalimat kalimat Noel barusan dalam pikirannya.
Setengah jam berlalu dan Velicia membuka matanya. Ia bangkit perlahan dan duduk di sofa. Kesadarannya kembali. Ia berusaha mengingat apa yang baru saja terjadi.
Ia berjongkok dan mengambil ponselnya lalu menelpon Adrian.
" Siapkan jet pribadiku dalam satu jam. Aku akan ke Boston malam ini“.
"Ada apa bos? " tanya Adrian.
"Aku akan menjelaskannya nanti. Tolong jemput aku. Mobilku di kantor".
" Di kantor? "Adrian mengulang perkataan Velicia. Tapi terlambat, Velicia sudah mengakhiri panggilan itu.
Tak banyak yang disiapkan Velicia. Ia hanya memasukkan dompet dan tabletnya juga perlengkapan make up seperti lipstik dan foundation.
Ia menelpon Adrian tak sabar.
" Dimana posisimu sekarang? "tanya Velicia.
" Tenanglah. Aku baru akan memasuki kawasan Hudson Street"jawab Adrian santai.
Velicia menuju kulkas dan mengambil sekaleng minuman dingin lalu turun ke lobi.
"Apa Nona akan keluar? " sapa sekuriti sedikit berbasa basi.
"Ya" jawab Velicia pendek. Bertepatan dengan itu mobil Adrian muncul. Velicia segera melambai padanya agar menunggu di depan. Ia segera keluar.
"Jika melihat truk makanan menepilah. Aku belum makan malam" kata Velicia begitu masuk ke mobil dan memasang sabuk pengaman.
"Sebenarnya ada apa? " Adrian menatapnya sebelum melajukan kendaraan di jalan umum.
"Bisakah kita bicara nanti? " suara Velicia bergetar. Ada kesedihan di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
RomanceKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...