Sudah hampir 3 bulan tak ada kabar tentang Pirentz. Bahkan orang kepercayaan Velicia yang ditugaskan untuk mencari keberadaan pria itu sudah menyerah. Seluruh akses yang berhubungan dengan pria itu bahkan sudah diblokir.
Sebenarnya mudah saja bagi Edgard untuk melakukan peretasan pada sistem yang diblokir, tapi Edgard merasa itu bukan hal yang baik. Ia harus menghormati privasi keluarga Pirentz apalagi keadaan Velicia baik-baik saja. Bahkan gadis itu tak pernah sekalipun membahas tentang masa lalu yang kelam itu. Atau menanyakan keberadaan Pirentz.
Jadi Edgard merasa tak ada yang perlu dilakukan. Lagi pula akhir-akhir ini sisi lain dari kepribadian Velicia datang begitu saja saat mereka bersama.
Seperti saat Velicia menatap lekat dirinya, menatap tepat di bola matanya dengan pandangan berbinar, meraih tangannya secara spontan saat berjalan atau menyuapkan sesuatu ke mulutnya saat makan. Ini hal-hal istimewa yang tak pernah ia temukan pada hubungan mereka dulu. Tepatnya saat Velicia belum selesai dengan masa lalunya.
Jadi Edgard menaruh tekad di hatinya untuk tidak akan melakukan kesalahan sekecil apapun. Bahkan ia menjadi pasif. Ia hanya menurut apapun yang dilakukan Velicia tanpa protes. Yang penting baginya adalah Velicia selalu tertawa ceria saat bersamanya. Bahkan akhir-akhir ini Velicia tak pernah menunjukan wajah sedih dan air mata seperti dulu saat awal pertemuan mereka.
Entah hubungan mereka saat ini disebut apa, tapi sepanjang ini Edgard merasa baik-baik saja. Bahkan Velicia lebih terbuka padanya walau itu hal-hal kecil. Terkadang Velicia juga bertukar pikiran ketika akan mengambil keputusan penting. Ia selalu meminta pendapat dan pertimbangan dari Edgard.
Sampai sini Edgard merasa menjadi orang penting di kehidupan Velicia.
Ingin rasanya ia mengungkapkan perasaan cintanya pada gadis yang sudah lama mengisi hatinya itu, tapi ketakutannya terlalu besar. Ia takut ini bukan waktu yang tepat. Ia takut Velicia menolaknya. Ia takut menghancurkan hubungan manis tanpa status yang sudah terjalin sejauh ini. Ia terlalu takut memulai sesuatu yang serius...
Waktu baru menunjukan pukul 10.00 pagi. Seperti biasa kesibukan di kantor sedang dalam puncaknya. Edgard akan bertemu klien dari Jerman untuk menyelesaikan kontrak kerjasama mereka.
Ponselnya berdering. Itu dari kliennya Mr. Alex Lenkov. Edgard menjawabnya sambil berjalan menuju jendela besar di belakang meja kerjanya. Ia membelakangi pintu masuk.
Mereka bicara dengan sangat serius hingga Edgard tak menyadari Velicia yang baru saja masuk ke ruangannya dengan tergesa-gesa. Ia melempar tasnya begitu saja di atas sofa dan berlari kecil memeluk Edgard dari belakang.
Edgard begitu terkejut saat kedua tangan Velicia melingkar di perutnya. Tapi ia harus menahan diri untuk berbalik karena Mr. Alex sedang bicara serius. Jadi ia mengusap pelan tangan Velicia yang melingkar di perut six pax nya dengan tangan kirinya yang bebas.
Velicia membenamkan kepalanya sambil memejamkan matanya di punggung kokoh Edgard sambil menghirup aroma maskulin pria itu.
Tak lama kemudian pembicaraan ponsel Edgard berakhir. Ia berbalik dan menatap gadis yang masih memeluknya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kelihatannya ada hal baik yang terjadi" ucap Edgard sambil mengusap rambut Velicia. Ia menarik kepala Velicia dan membenamkannya di dada kekarnya.
"Berikan aku 15 detik saja. Lalu aku akan beritahu apa itu"sahut Velicia masih dengan memeluk erat pria didepannya.
Edgard tak menyahut. Ia menuruti apa yang dikatakan gadis itu. Perasaannya begitu hangat sekarang. Entah kejutan apalagi yang akan dilakukan Velicia lagi. Ia benar-benar tak tahan untuk membuat status mereka jelas, sejelas-jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT SAME (COMPLETE)
عاطفيةKehidupan masa lalu yang menyakitkan membuat Velicia mengambil keputusan untuk pergi. Ia melarikan diri ke New York untuk mencoba takdirnya sendiri. Meraba dalam gelap dan berjuang dengan menggertakan gigi. Sebuah keputusan mendadak tapi membawa per...
