💙 Mas Rezky
Aku menyerah.
Kini aku sudah tak bisa menahan diriku lagi untuk tidak menembus ruang kerja Rina yang ada di butiknya, setelah hampir 3 minggu aku tak bisa mengetahui di mana keberadaannya.
"Pokoknya, aku mau masuk ke dalam, dan cari Rina di sana."
Itu yang tadi aku katakan pada Lia saat aku baru saja tiba di sini.
Dan tanpa mau mempedulikan jawaban apa yang akan Lia berikan, aku sudah langsung melesat cepat, dan berlari supaya segera sampai di ruangan Rina.
Aku membuka pintu ruang kerja Rina lebar-lebar.
Semua masih sama seperti dulu saat aku pertama kali datang ke mari.
Semuanya, sungguhan masih sangat sama.
Hanya satu yang berbeda, karena saat ini, tak ada lagi yang menyambutku dengan senyuman dan pelukan seperti dulu. Tak ada Rina yang menyambutku dengan senyuman hangat saat dia menjawab salamku. Pun tak ada Elysia yang akan berlari untuk memeluk tubuhku.
Ruangan ini kosong.
Tapi entah kenapa, aku merasa, kalau Rina dan Elysia memang ada di sini. Dekat sekali.
Tapi di mana mereka?
Aku berjalan cepat untuk membuka setiap ruangan yang ada di sini. Mulai dari kamar mandi, ruang sholat, dan juga ruang ganti yang bahkan kubuka setiap bagian lemarinya.
Tapi nihil.
Tak ada siapa-siapa di sini.
Tapi kenapa hatiku tetap berkata kalau Rina dan Elysia ada di sini?
"Rina," panggilku.
"El, ini Om Eky. Om Eky datang, sayang."
Tetap gagal.
Sama sekali tak ada yang menjawab seruanku. Hanya tirai besar yang tiba-tiba bergerak menyambutku karena tertiup hembusan angin yang berlalu.
"Rina."
"El."
Panggilku lagi. Berulang kali.
Tapi sama saja, tetap tak ada yang mau bersuara untuk menjawab panggilanku saat ini. Semuanya diam, dan membuat hatiku semakin berdenyut dengan sangat nyeri.
Aku meluruh duduk di sofa yang dulu pernah kutempati untuk memandangi Rina dan Elysia.
Aku meluruh terduduk sambil menangkup wajahku saat pikiranku jadi terputar kembali pada masa aku bisa datang ke sini untuk menemui mereka. Melihat Rina dan Elysia yang dengan bahagia dan senyum di wajah mereka memakan bakso yang kubuatkan untuk mereka. Semua itu sungguhan masih jelas tersimpan dengan sangat rapi di dalam ingatan dan hatiku tentang mereka berdua. Aku benar-benar rindu Rina dan Elysia. Aku ingin melihat mereka, dan memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik-baik saja.
Aku mengusap kasar wajahku.
"Rina, El, kalian di mana?"
Aku menyerah.
Aku benar-benar menyerah.
Aku lemah setelah hampir 3 minggu, aku kehilangan Rina dan Elysia. Aku tak bisa melihat mereka. Dan sampai sekarang, aku sama sekali tak bisa mengetahui di mana mereka sedang berada.
Panggilan teleponku tak ada yang diangkat, semua diabaikan, walau berulang kali aku telah mencobanya. Pesanku juga tak ada yang dibuka. Aku bertanya ke sana ke mari, tapi semua orang yang kutemui, tak ada yang mau memberitahu di mana Rina dan Elysia sedang berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/243408032-288-k81198.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...