34. Mata Terbuka

2.9K 391 69
                                    

💙 Mas Rezky

Dua hari yang lalu, Bu Widya menghubungiku. Beliau memesan prasmanan dan juga bingkisan jajanan untuk acara ulang tahun.

Dan tentu saja, aku langsung menyanggupinya. 500 bingkisan telah aku siapkan, lengkap dengan menu untuk prasmanan, makanan berat, dan juga pencuci mulutnya.

Awalnya, kukira, hari ini adalah hari ulang tahun untuk Shinta atau Elysia. Tak mungkin untuk Rina, karena jika itu hari ulang tahun Rina, maka aku jelas pasti masih sangat mengingatnya di dalam hati dan kepala. Dan itu bukan hari ini tepatnya.

Dan ternyata, hari ini, adalah hari ulang tahun mendiang suami Rina, Mas Rama.

Aku telah sampai di panti asuhan tempat acara hari ini akan diadakan. Usut punya usut, tadi, ketika aku dan timku sedang menyiapkan tempat makan dan juga menata semua bingkisan. Aku bertemu dengan Ibu kepala panti asuhan.

Dan beliau bercerita, kalau semasa Mas Rama masih hidup, Mas Rama dan keluarganya memang selalu rutin menjadi donatur tetap di panti asuhan ini. Dan setiap hari ulang tahunnya tiba, Mas Rama akan selalu mengadakan acara di panti asuhan ini dengan mengumpulkan semua anak dan pegawai panti.

Hari ini, ada tambahan satu kebaikan lagi tentang Mas Rama yang kudengar. Dan harus kuakui, kalau suami Rina, memang adalah sosok laki-laki yang sangat pantas untuk menjadi panutan.

Rina, Elysia, Bu Widya, Shinta dan suaminya, Cahyo, juga sudah tiba di sini. Mereka semua kompak sekali memakai pakaian serba putih dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dan seperti biasa, kehadiran Rina selalu menghadirkan efek kejut yang luar biasa untukku saat ini. Memberikan rasa hangat yang sangat berhasil untuk menjalar dan langsung meresap sampai ke dalam hati.

Manis sekali. Sungguhan gambaran perempuan sholihah yang sangat pantas untuk dijadikan sebagai istri.

*****

Alhamdulillah, semua rangkaian acara berjalan dengan sangat lancar.

Suasana yang tercipta di panti asuhan ini benar-benar menghangatkan hatiku. Melihat anak-anak yang lahap dengan makanannya, binar mata mereka yang terlihat bahagia sekali ketika menerima bingkisan yang diberikan oleh Bu Widya, semuanya, benar-benar memberikan rasa tenang untukku. Jangan lupakan para pegawai panti yang juga terlihat sangat senang dengan kehadiran keluarga Bu Widya hari ini, yang terlihat sangat jelas di dalam pandanganku.

Dan itu semakin membuatku yakin, bahwa Mas Rama dan keluarganya memang jadi orang-orang teramat baik yang dekat dan sangat berpengaruh di panti asuhan ini.

Acara selesai menjelang waktu magrib dengan sambutan yang disampaikan oleh Bu Widya, dan pemberian bantuan yang diberikan oleh Rina. Tak lupa juga adanya ucapan terimakasih yang dihaturkan langsung oleh Bu Wasis selaku ibu kepala panti asuhan di sini.

Ya, sekali lagi harus diakui, walau telah tiada, tapi adanya Mas Rama, sungguhan memberikan pengaruh yang luar biasa baik untuk orang-orang di sekitarnya.

Bangga.

Dan salut sekali.

Sungguh.

*****

Setelah selesai sholat isya berjamaah, kini aku sedang berada di ruang tengah. Membantu tim dari restoranku untuk beberes dan merapikan semua peralatan yang harus kami bawa pulang kembali.

Sedang fokus menata piring yang sudah kering ke dalam keranjang, tiba-tiba ada seseorang yang mencolek punggungku dari arah belakang.

Aku menolehkan kepalaku, dan seketika langsung tersenyum saat melihat siapa pelaku yang telah menghentikan kegiatanku.

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang