78. Taman Bunga Pertama

1.1K 59 0
                                    

❤ Rina

- Hari pertama Mas Rezky di Bali -

Aku berjalan bergandengan tangan memasuki butik bersama Elysia. Hari ini, putri kecilku sudah mulai libur sekolah, jadi tentu saja Elysia akan ikut bersamaku ke mana saja aku pergi, sejak pagi sampai petang nanti tiba.

Sebentar lagi, aku dan Elysia sampai di depan meja kasir di mana Lia sedang berada. Dan sepertinya, Lia sudah siap untuk menyambut kami berdua. Karena buktinya, saat ini, Lia sudah berdiri dengan senyuman yang kelewat cerah di wajahnya.

"Selamat pagi, Bu Bos," sapa Lia dengan senangnya, saat aku dan Elysia telah sampai di depan meja kerjanya.

Aku terkekeh pelan, "Selamat pagi. Kamu kenapa? Kok hari ini, kelihatan seneng banget?"

Lia langsung memasang senyum lebarnya, "Seneng dong. Soalnya, Bos kecil udah mulai libur, jadi bakal sering di sini buat aku uyel-uyel pipinya."

Aku jadi tertawa, "Awas, nanti El ngamuk, baru kapok kamu."

"Sekarang, aku udah punya umpan paling jitu biar El nggak ngamuk, Mba."

"Apa?"

"Bakmi sama udang goreng tepung dari Sari Laut."

"El mau, Tante. El mau udang goreng tepung," seru Elysia sambil meloncat-loncat untuk melihat lebih jelas ke arah Lia.

Lia tertawa, "Tuh, kan, Mba. Belum aku kasih, umpannya udah langsung berhasil narik duluan."

Aku ikut tertawa. Karena Elysia memang tak akan pernah bisa menahan godaan dari enak dan kriuknya udang goreng tepung dari Sari Laut, restoran seafood kesukaannya. Apalagi, jika Mas Rezky langsung yang membuatnya.

Eh?

Kok jadi nyambung sama Mas Rezky?

"Mba Rina kenapa?" tanya Lia sambil menggoyang-goyangkan telapak tangannya yang terbuka di depan wajahku.

"Nggak papa," elakku. "Oh iya, kok kamu tahu soal udang goreng tepung Sari Laut? Dikasih tahu sama siapa?"

"Dikasih tahu langsung sama Bosnya."

Aku justru jadi bingung dengan jawaban Lia, "Maksudnya?"

Lia terkekeh, bahkan jadi tertawa. Lalu tiba-tiba, jadi meletakkan satu bungkusan berukuran sedang di atas meja kasir berada. "Ini, Mba. Tadi, ada Mas Grab yang datang ke sini, nganterin ini. Katanya, itu kiriman buat Mba Rina sama El, dari Mas Rezky. Terus, kata Mas yang kirim tadi, itu dari Bos yang punya Sari Laut," kata Lia dengan senyuman lebarnya, "Jadi, Mas Rezky yang pernah datang ke sini, itu Bos Sari Laut, resto seafood yang lagi ramai banget itu ya, Mba?"

Aku belum menjawab pertanyaan Lia, tapi Elysia sudah langsung bertanya dengan begitu hebohnya. "Mana, Ma? Mana Om Eky?"

Aku menundukkan kepala, lalu mengusap lembut puncak kepala Elysia. "Om Eky, lagi di Bali, sayang. Kemarin, juga udah bilang sama El. Iya, kan?"

Elysia langsung murung di tempat berdirinya, "Oh iya."

Aku menatap Lia kembali, "Mas Rezky telepon kamu?"

Tapi Lia memberikan gelengan kepalanya, "Nggak, Mba. Tadi, Mas Grab yang bilang. Terus, di kotak makanannya, ada tulisan pesan dari Mas Rezky."

Aku langsung mengangguk tanda mengerti, "Makasih ya, Lia."

Dan Lia masih saja tersenyum dengan begitu ceria, "Sama-sama, Mba Rina."

Aku menunduk lagi untuk menatap Elysia yang sejak tadi masih setia menggenggam erat tangan kananku, "El mau di sini sama Tante Lia, atau ikut Mama ke dalam?"

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang