71. Lamaran Pernikahan

882 95 36
                                    

❤️ Rina

Sampai di dalam rumah, ternyata, Ibu masih terjaga. Karena kini, aku melihat Ibu sedang duduk di sofa yang ada di ruang keluarga.

Aku ikut mendudukkan diriku di sebelah Ibu, "Kok Ibu belum tidur?"

"Sebentar lagi, Rin."

Aku memberikan anggukan kepala, lalu meraih satu toples keripik kentang yang ada di atas meja.

"Nak Rezky udah pulang, Rin?"

"Sampun, Bu." (Sudah, Bu)

"Jadi dari kemarin, Nak Rezky tetep nemenin kamu di Rumah Sakit?"

Aku kembali menganggukkan kepalaku, "Iya, Bu. Tadinya, Mas Rezky udah mau pulang. Tapi pas denger Shinta telepon, dan bilang kalau Shinta nggak bisa nemenin Rina karena harus antar pasien yang dirujuk, Mas Rezky malah jadi batal, dan nggak mau untuk pulang."

"Nggak mau pulang, gimana?"

"Ya jadi batalin rencananya yang mau pulang, Bu. Mas Rezky tetap mau di Rumah Sakit sama Rina dan El. Katanya, karena Mas Rezky takut nantinya Rina jadi kerepotan kalau cuma sendirian."

"Kalau El, gimana?"

"El apalagi, Bu. Tetap maunya ada Mas Rezky terus. Makanya Rina jadi nggak enak banget sama Mas Rezky. Karena dari kemarin, Mas Rezky pasti jadi capek banget karena terus di Rumah Sakit sama Rina dan El. Udah gitu, Mas Rezky juga tetap nggak mau pulang ke rumah sampai tadi, Bu. Mas Rezky cuma telepon Satrio, dan minta tolong dianterin baju ganti sama perlengkapan mandi. Udah. Gitu aja. Karena dari kemarin, Mas Rezky memang di Rumah Sakit terus sama Rina dan El."

Aku tertegun di tempat dudukku. Karena Ibu yang tersenyum bahagia sekali setelah mendengar ceritaku.

"Nak Rezky beneran perhatian banget ya, Rin, sama kamu dan El. Kelihatan sayang banget sama kalian."

Aku langsung memberikan tatapan lekatku pada Ibu, setelah mendengar Ibu berucap seperti itu.

Kini, Ibu jadi tersenyum teduh sekali padaku. "Lihat Nak Rezky kaya kemarin, semakin buat Ibu jadi berharap, kalau kalian bisa berjodoh, Rin."

Aku semakin memberikan tatapan lekatku pada Ibu. Haruskah aku menceritakan semua hal yang telah terjadi padaku kemarin pada Ibu?

Aku menimbang dan berpikir untuk sejenak. Tapi setelah kupikir, walau bagaimana pun, Ibu memang adalah satu-satunya orangtuaku yang masih ada. Jadi memang apa pun yang terjadi padaku, beliau berhak tahu. Dan itu semua harus dari penjelasanku sendiri, jangan sampai dari orang lain.

"Bu."

"Ya, Rin."

Aku terdiam untuk sesaat.

"Ada apa? Mau cerita apa?"

Dan sepertinya, walau belum mengabarkannya, tapi Ibu sudah mulai menyadari kegelisahanku hari ini.

"Kemarin malam, Mas Rezky tanya, apa Rina mau jadi istrinya."

Baru selesai dengan kalimat singkatku, Ibu langsung terkejut sampai membolakan kedua mata beliau ke arahku.

"Nak Rezky lamar kamu?"

"Rina nggak tahu, apa itu bisa langsung disebut sebagai lamaran atau nggak, Bu. Tapi, Mas Rezky bilang, kalau Mas Rezky akan nunggu jawaban dari Rina."

Ibu tersenyum bahagia sekali mendengar penjelasan singkat dariku, "Bener kan tebakan Ibu? Kalau Nak Rezky memang sayang banget sama anak perempuan Ibu."

Aku jadi ikut tersenyum bersama Ibu.

Ibu menggenggam satu tanganku, "Jadi gimana ceritanya kemarin? Ibu pengin tahu cerita lengkapnya."

Jadi apa aku memang harus menceritakan semua rentetan kejadian yang membuatku jadi banyak diam ketika sedang bersama Mas Rezky?

Astaga.

Baru memikirkannya, tapi detak jantungku sudah langsung mengeluarkan semua bentuk sorak sorainya.

Memang bahaya sekali ya efek kejut dari seorang Rezky Pramurindra.

*****

Halooo

Ketemu lagi sama Nada Dina di sini
😍😍😍

Terimakasih untuk semuanya yang sudah selalu setia mengikuti Kali Kedua sampai versi terbaru ini 
🤗🤗🤗

Gimana pengalaman bacanya?

Lebih suka bab singkat dengan jumlah chapter banyak seperti sekarang?

Atau bab super panjang dengan jumlah chapter sedang di versi awal yang dulu?

Oh iya, mau kasih kabar, kalau mulai besok, kita publish chapter baru, bertahap ya 😊

Dalam sehari kita ketemu setiap waktu

Pagi, siang, sore, dan malam 😊

Jadi ketemu 4x ya dalam sehari 😊

Atau mau publish berapa kali?

Kalian kuatnya sampai berapa?

Ayo tulis pendapat kalian gimana, supaya bacanya jadi bisa semakin bahagia 😍😍😍

Happy reading 🤗🤗🤗

Selamat membaca 😍😍😍

Semoga selalu suka ❤️

Dan jangan lupa yaaa

Dina sayang kalian banyakkk banyakkkk banyakkkkk sekali 💕

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang