131. Keluarga Bahagia

355 32 0
                                    

💙 Mas Rezky

Pagi ini aku sudah sampai di rumah Rina. Ingin berpamitan terlebih dahulu dengan kedua perempuan kesayanganku sebelum aku berangkat ke Bali untuk bekerja.

Ya. Aku akan pergi lagi ke Bali karena aku ada pekerjaan untuk beberapa hari ke depan selama di sana. Jadi sebelum aku berangkat ke Eka Wijaya, aku mampir dulu ke rumah Rina.

Aku sudah memarkirkan mobilku di halaman rumah Rina. Dan aku segera melangkahkan kedua kakiku untuk masuk ke rumah Rina.

Tapi belum sampai aku mengetuk pintu, ternyata Rina sudah membukanya terlebih dahulu.

"Ayah!"

Aku langsung tersenyum bahagia saat mendengar gadis kecilku berseru memanggilku dan juga berlari menerjang tubuhku.

Aku menangkap tubuh Elysia dalam pelukanku dan lekas membawa si gadis cilik ini dalam gendonganku.

"Padahal, Mas belum ketuk pintu. Tapi kok Nana udah bukain?"

"Tadi, El udah denger suara mobilnya Mas. Jadi El langsung lari minta dibukain pintu."

Aku tersenyum lalu segera menatap Elysia yang kini sedang mengusap-usap pipi kananku.

"Anak Ayah udah tahu ya kalau Ayahnya datang?"

Elysia mengangguk sambil bergumam, "Iya, Ayah."

"Gemes banget si. Ayah sayang banget sama El," kataku setelah mencium pipi kanan dan kiri Elysia.

Elysia balas mencium pipi kananku juga, "El juga sayang banget sama Ayah."

Aku tersenyum pada Elysia, lalu beralih menatap Rina. "Kalau Mama, sayang Ayah juga nggak?" tanyaku pada Rina dengan senyum kelewat bahagia.

Rina memberikan senyum manisnya untukku, "Iya, Ayah."

Yes!

Rina sayang aku juga!

Kami bertiga akhirnya tertawa, karena obrolan yang penuh sekali dengan ungkapan cinta.

"Mas, ayo, masuk dulu," kata Rina mempersilakanku.

Aku mengangguk lalu segera mengikuti langkah Rina untuk masuk ke dalam rumahnya.

Sampai di ruang keluarga, ternyata di meja sudah tersedia banyak sekali makanan. Ada banyak cemilan di toples, kue basah, dan juga 3 piring nasi goreng. Serta ada 2 gelas teh hangat, dan 1 gelas susu coklat yang juga dalam keadaan hangat. Aku bisa tahu, karena dari ketiga gelas tersebut, masih terlihat asap yang mengepul.

Aku tersenyum haru, "Wah, banyak banget makanannya. Mau nyambut siapa nih?"

Rina yang sudah mendudukkan dirinya di sofa lantas terkekeh, "Nyambut yang mau berangkat ke Bali nih."

Aku menyusul Rina duduk di sofa dengan Elysia yang ada di pangkuanku, "Nana yang masak?" tanyaku merujuk pada 3 piring nasi goreng yang ada di atas meja.

Rina menganggukkan kepalanya, "Iya, Mas. Tadi, El minta dibikinin nasi goreng buat sarapan. Mas udah sarapan belum?"

"Tadi, di rumah, sebelum ke sini, Mas udah makan roti sama teh."

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang