💙 Mas Rezky
Setelah mengawasi kepergian Rina, aku segera masuk ke dalam aula untuk mencari keberadaan Satrio. Dan ternyata, saat ini, Satrio sedang berdiri di dekat panggung acara. Jadi aku segera mendekati Satrio, dan memberikan tepukan pelan di bahunya, "Yo."
Satrio langsung menoleh setelah mendengar panggilan dariku, "Iya, Mas."
"Setelah ini, kamu bisa gantiin aku buat kontrol acara masak dan mewarnai nanti?"
"Emangnya kenapa, Mas?"
"Soalnya, habis ini, aku mau nemenin El. Karena sekarang, Rina harus pergi ke Rumah Sakit."
"Bu Rina kenapa, Mas?"
"Alhamdulillah, Rina nggak papa. Rina baik. Tapi Bu Widya. Bu Widya jatuh di kamar mandi, dan sekarang, udah dibawa ke Rumah Sakit. Jadi Rina harus ke sana buat urus semua keperluan Bu Widya."
Satrio langsung mengangguk tanda mengerti. "Oke, Mas. Nanti, sisa acaranya, biar aku yang kontrol."
"Oke. Makasih ya, Yo," ucapku sambil menepuk bahu Satrio.
"Sama-sama, Mas."
"Kalau gitu, aku mau cari El dulu ya."
"Tadi, El udah selesai tampil, Mas. Jadi kayaknya, sekarang, El lagi ada di backstage."
"Oke. Makasih ya Yo infonya. Aku ketemu El dulu. Untuk sisa acaranya, aku percayakan sama kamu ya. Sampaikan ke Mita juga, biar nanti, kalian bisa kerjasama."
"Oke, Mas. Siap," jawab Satrio sambil memberikan acungan jempol kanannya padaku.
Setelahnya, aku segera pergi menuju backstage untuk mencari keberadaan Elysia. Dan tak butuh waktu lama, kini aku sudah bisa melihat Elysia dengan kostum lebah kuningnya.
Jadi aku lekas melanjutkan langkah kakiku untuk mendekati anak cantik itu. "Halo, El," sapaku yang sudah berlutut di sebelahnya.
Elysia menoleh karena panggilanku, dan langsung tersenyum bahagia saat melihatku.
"Om Eky," sapa Elysia ceria sekali. Lalu setelah itu, Elysia langsung bergerak maju untuk memelukku. "Om Eky, tadi, El udah selesai nari," ceritanya senang sekali.
Aku pun balas memeluk Elysia, "Iya, sayang. El pintar ya."
Elysia menjauhkan tubuhnya dariku, tapi satu tanganku masih tetap merangkul punggungnya, dan tangan kananku kini bergerak naik untuk mengelus puncak kepala Elysia, yang saat ini sedang memakai topi lebah. "Habis ini, El sama Om Eky ya?" kataku.
Elysia nampak kebingungan, "Emangnya, Mama ke mana?"
"Mama harus jaga Eyang Uti dulu."
"Emangnya, Eyang Uti kenapa?"
"Nggak papa. Tapi Eyang harus ke Rumah Sakit sebentar. Jadi Mama harus ke sana buat jagain Eyang."
Elysia langsung menganggukkan kepalanya padaku, "Oke kalau gitu."
Aku tersenyum bahagia. Karena ternyata, Elysia bisa langsung menurut tanpa banyak bertanya lagi tentang bagaimana kondisi Eyang Utinya.
"Pintarnya El," pujiku pada Elysia.
"Tapi nanti, El ada lomba masak. Om Eky bisa nemenin El?"
Aku jelas langsung memberikan tanda kesanggupanku, "Bisa dong. Pokoknya, nanti, Om Eky temenin El terus sampai Mama datang."
"Terimakasih, Om Eky," seru Elysia bahagia sekali, setelah ia memberikan kecupan di pipi kananku.
Aku langsung tertawa. Karena sepertinya, Elysia jadi senang sekali mencium pipiku kalau dia sedang menyampaikan ucapan terimakasihnya. Dan aku juga selalu bahagia setiap kali menerimanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...