103. Segar Sekali

352 36 0
                                    

❤️ Rina

- Flashback Masa SMA Rina -

Bagian Empat!
Bahkan Embun Pagi Kalah Sejuk Karena Kedatangannya

Pagi ini, aku sudah berbaris dengan rapi menggunakan baju pramuka lengkap dengan semua atributnya.

Sebab hari ini, aku dan semua anak kelas X akan mengikuti Persami Pramuka untuk kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan (PTA).

"Kenapa si, Rin? Dari tadi kok ribut terus? Nggak usah gelisah sampai tengok kanan kiri gitu deh. Nanti, takutnya, jadi banyak yang salah paham dikira kamu lagi lirik-lirik ke arah mereka."

Aku hanya mendengus mendengar ucapan Gita, sahabatku tercinta.

Tapi tak lama dari dengusanku untuk Gita, senyumku langsung merekah dengan begitu sempurna, saat melihat seseorang dengan jaket bomber berwarna army sedang berdiri di dekat pintu masuk lapangan masih dengan tas gendong dan juga kunci motor di tangan kanannya.

Sepertinya, dia memang baru sampai ya.

Gita menyenggol bahuku dengan sangat sengaja, "Tuh, yang ditunggu-tunggu, akhirnya datang juga. Kakanda tercinta udah datang. Jadi nggak usah galau lagi ya, Rina."

Aku langsung mendelikan kedua mataku, "Gita, jangan kenceng-kenceng gitu dong ngomongnya. Nanti, kalau ada yang ikut dengar, gimana?"

Gita malah cengengesan melihat kekhawatiranku, "Kan aku nggak sebut nama. Kecuali, kalau aku sebut nama Mas ..."

Sebelum Gita bisa menyelesaikan ucapannya, aku jelas sudah langsung membekap mulutnya. "Iya, udah, diem. Diem aja kamu, Git. Daripada malah makin bocor. Bahaya."

Gita menepuk punggung tanganku dengan sangat tega, lalu melepas paksa tanganku yang masih bertahan di mulutnya. "Ngeri banget si kamu, Rin."

"Ngeri kenapa?"

"Kakanda udah datang, tenaganya langsung berubah jadi kaya Samson. Mantap betul."

"Asem tenan."

Gita tertawa, "Udah, sana, cepetan maju ke depan. Soalnya, kamu udah harus nyiapin pasukan."

Aku mengangguk ke arah Gita, lalu segera maju untuk berbaris bersama pemimpin regu yang lainnya.

Langkahku agak sedikit melambat karena mataku melirik tipis-tipis ke arah laki-laki yang kini sedang melepas jaketnya di pinggir lapangan.

Ah semoga Mas Rezky tak sadar kalau sejak tadi aku sedang curi-curi pandang padanya.

*****

Bagian Lima!
Harusnya Aku Sadar

Aku menuruni setiap anak tangga panggung sambil berkunang-kunang.

Hari ini, adalah hari jadi sekolahku. Jadi banyak sekali kegiatan dan lomba-lomba yang dilaksanakan.

Kalau kalian mau tahu, saat ini, aku sudah berhasil masuk jadi anggota OSIS.

Alasannya?

Tentu saja, karena aku memang suka.

Alasan lainnya?

Jelas supaya bisa melihat Mas Rezky tercinta.

Astaga.

Tolong jangan tertawakan aku ya?!

Saat aku sudah berhasil turun dengan selamat, tiba-tiba, bahuku sudah langsung dirangkul oleh seseorang.

Aku tersentak.

"Kamu pusing, Dek?"

Alhamdulillah. Karena ternyata, yang sedang bertanya dan menyentuhku adalah seorang perempuan.

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang