💙 Mas Rezky
Panggilan teleponku dan Rina sudah berakhir.
Aku langsung tersenyum bahagia, dan bernapas dengan sangat lega. Karena akhirnya, hari pernikahanku akan segera tiba. Penantianku selama ini akhirnya berbuah manis juga.
Aku menyandarkan tubuhku di kursi kerjaku.
Bahagia dan lega sekali rasanya ketika keinginanku bisa tercapai dengan begitu lancarnya. Dan aku jelas semakin percaya, kalau semua hal indah ini memang jelas pasti Allah yang telah memudahkannya.
Dua hari yang lalu, selepas aku pulang dari rumah Rina, aku langsung menelepon Ibu dan menceritakan semua kejadian yang terjadi di rumah Yoga dan Siska. Tentang ucapan-ucapan menyakitkan dari teman-temanku, tentang Rina yang menangis, dan juga tentang Rina yang jadi meragukan perasaan besarku untuknya. Mungkin, bukan maksud Rina untuk ragu padaku, tapi Rina jadi terlalu takut, dan jadi khawatir luar biasa, tentang apa yang akan kebanyakan orang bicarakan tentang hubunganku dan dirinya, juga tentang Elysia.
Dan bahagia sekali, aku sungguhan sangat bersyukur, karena mempunyai seorang Ibu yang kini telah sangat paham dan mendukung penuh dengan pilihan hatiku. Bu Sri tercinta, Ibuku yang paling kusayang, langsung mengerti dan mengatakan, kalau lebih baik, acara pernikahanku dan Rina langsung dipercepat, supaya bisa meminimalisir semua bentuk godaan dan gangguan yang mungkin saja akan terjadi lagi di kemudian hari.
Dan aku jelas sangat setuju. Karena aku memang sudah sangat ingin untuk segera menjadikan Rina sebagai istriku.
Paginya, aku juga langsung menghubungi Ibuku tercinta yang lainnya, Bu Widya, tentu saja. Aku menceritakan hal yang sama pada beliau, dan Bu Widya juga langsung setuju dengan gagasanku dan Ibu yang meminta supaya pernikahanku dan Rina segera dipercepat pelaksanaannya.
Dan aku benar-benar tak menyangka, kalau semua urusan yang lainnya, juga langsung terasa mudah sekali perjalanannya. Semua langsung bisa tertata sedemikian rupa, walau acara pelaksanaannya aku majukan lebih cepat dari rencana semula.
Memang benar ya, jadi semakin percaya, kalau niat baik pasti dan akan selalu diberikan jalan dan kemudahan oleh Sang Pencipta. Dan aku hanya berharap serta senantiasa berdoa, bahwa semoga, semua persiapan pernikahanku dan Rina, bisa berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan sampai pelaksanaan nantinya.
Aamiin.
Aku bahagia. Dan jelas lebih banyak lagi merasa bersyukur luar biasa.
Dan yang paling penting, aku melakukan ini, karena aku tak mau kalau Rina sampai merasa rendah diri lagi. Aku tak mau kalau Rina sampai menangis lagi, karena mendengar hinaan tak berdasar yang ditujukan padanya saat ini.
Rina adalah seorang wanita yang sangat kucintai, dan wanita yang kuminta sendiri untuk jadi pendamping hidupku. Jadi sudah pasti kalau aku harus senantiasa berusaha untuk selalu melindungi Rina, menjaga Rina, dan membahagiakan Rina sekuat tenaga dan sepenuh hatiku.
Aku mencintai Rina, dan juga putrinya, Elysia. Aku bahagia, karena sebentar lagi, aku akan segera memiliki mereka seutuhnya.
Semoga Allah memudahkan segalanya. Menjaga kami semua. Sehingga apa yang kami rencanakan akan berhasil dan berakhir dengan bahagia.
"Rina, sama Mas terus ya. Sampai nanti kita bisa selalu sama-sama, bahagia, bersama Elysia, dan juga putra-putri kita nantinya." Doa tulusku, juga senyum cerahku, saat menatapi potret bahagia Rina dan Elysia yang tersimpan sangat rapi di dalam galeri ponselku.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomanceJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...