53. Siapa Yang Memilih?

1.6K 164 36
                                    

💙 Mas Rezky

Aku, Gilang, Elysia, dan juga Chayra telah selesai bermain di area trampolin. Dan kini, kami berpindah di area mandi bola.

Aku dan gilang duduk di luar sambil mengawasi Elysia dan juga Chayra yang sejak tadi sedang sibuk menelusupkan tubuh mereka di antara ribuan bola-bola kecil yang berwarna-warni rupanya.

"Ky," panggil Gilang.

"Iya, Lang."

"Kayaknya, kamu udah deket banget ya sama El."

"Kelihatannya gitu?"

Gilang langsung menganggukkan kepalanya, "Iya. Soalnya, El bisa langsung nempel sama kamu waktu lihat kamu datang tadi. Mau dipangku juga. Kalau sama aku, paling kalau udah lama ngobrol, baru El mau nempel-nempel sama aku. Tapi kalau baru ketemu kaya tadi, paling ya El cuma mau nempel sama Gita dan gemesin Chayra aja."

Aku menerbitkan senyumanku.

Karena mendengar ucapan Gilang tentang bagaimana kedekatan yang terjalin antara Elysia denganku, ada rasa bangga dan hangat tersendiri yang langsung aku rasakan di dalam hatiku.

"Alhamdulillah, Lang."

"Kamu masih suka sama Rina?"

"Hah?"

Aku langsung tersentak kaget dengan pertanyaan yang Gilang ajukan secara tiba-tiba. Bahkan sekarang, aku jadi memutar tubuhku supaya bisa menatap langsung ke arahnya.

Melihat keterkejutan yang sedang kutunjukan padanya, Gilang malah langsung tertawa. "Nggak usah kaget sampai kaya gitu dong, Ky. Dulu, aku sering banget dengar kamu cerita soal Rina, sama Ardi. Kalau kamu lupa, dulu, waktu SMA, kita sekelas, Ky. Dan tempat duduk kita, juga depan belakang."

Walau pikiranku seperti masih terbang di awang-awang, tapi aku bersyukur karena aku tetap bisa mendengar dengan sangat jelas ucapan dari Gilang.

Jadi, Gilang tahu kalau aku suka sama Rina?

Gilang menepuk bahuku, "Kamu belum jawab pertanyaanku, Ky. Kamu masih suka sama Rina?"

Perlahan, aku menghela napasku supaya tak terlihat gugup di hadapan Gilang. "Apa sikapku kentara banget, Lang?"

"Di aku, iya, Ky. Mungkin karena aku emang tahu kalau kamu suka sama Rina."

Aku terdiam.

"Jadi benar tebakanku? Kalau kamu masih suka sama Rina?"

Aku menganggukkan kepalaku, "Iya, Lang."

"Pantes."

"Pantes apa?"

"Pantes, tadi, kamu langsung mau ikut aku, waktu aku bilang kalau Rina lagi ada di sini."

Aku langsung tertawa, "Ketahuan ya?"

Gilang langsung mengangguk semangat sekali, "Iya lah, Ky. Soalnya kamu kan tipe orang yang lumayan susah kalau diajak nongkrong."

Aku tertawa lagi. Karena ucapan Gilang memang tepat sekali.

Aku bukan tipe laki-laki yang suka nongkrong atau berlama-lama jajan-jajan di cafe yang sedang hits.

"Tadi, giliran aku sebut nama Rina, kamu langsung mau gabung. Ya gimana nggak ketahuan, Ky?" kata Gilang lagi.

Aku tertawa semakin bahagia, "Ya gitu, Lang. Entah, apa pun soal Rina, itu emang buat aku jadi pengin banget selalu ikut campur. Buat aku pengin selalu tahu apa pun keadaannya."

"Kayaknya, kamu emang calon-calon cowok super bucin, Ky."

"Kaya kamu sama Gita ya?"

Gilang langsung tertawa setelah mendengar godaan yang baru saja kuberikan padanya.

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang