39. Jalan Lagi

2.9K 340 89
                                    

💙 Mas Rezky

Siang ini, aku sedang berada di butik milik Rina.

Siapa yang menyangka, kalau ternyata, seharian ini aku bisa terus bertemu dengan Rina. Tadi pagi, saat sarapan bubur. Lalu kali ini, saat hujan belum mau mereda.

Sepertinya, hari ini, gusti Allah memang sedang sangat berbaik hati padaku.

Aku baru berencana ingin mencari di mana alamat butik Rina berada. Tapi siang ini, aku justru sudah diajak untuk berkunjung langsung oleh pemiliknya.

Lalu, nikmat mana lagi yang bisa aku dustakan?

Memang ya, takdir dan kuasa Allah itu selalu luar biasa bagi setiap hamba-Nya yang mau berdoa dan berusaha.

Aku selesai melihat-lihat koleksi baju pria di butik Rina dari ipad yang Rina berikan. Dan koleksinya bagus-bagus, karena kebanyakan dari brand yang memang biasa aku gunakan.

Sedangkan selebihnya, sepertinya, itu adalah koleksi yang dibuat sendiri oleh butik Rina. Karena aku yang belum begitu familiar dengan nama merk dagangnya. Tapi semua modelnya bagus karena sangat mengikuti trend mode yang sedang ada.

Setelah selesai melihat-lihat semua koleksi yang ada di butik Rina, akhirnya, pilihanku jatuh pada kaos pendek berwarna putih dan sweater panjang berwarna abu tua dengan dua list hitam di lengan kanannya.

Seperti yang tadi telah dipesankan oleh Rina, kini, aku langsung klik satu kali pada baju yang aku mau. Dan tak lama setelah itu, ada satu pop up pesan yang muncul dari ipad yang masih ada di dalam genggaman tanganku :

Nggih, Mba. Sebentar lagi, bajunya langsung aku antar ke ruangan Mba Rina

Sepertinya, pegawai Rina mengira kalau yang memesan tadi adalah Rina. Ya tak salah juga si sebenarnya, karena ipad yang kugunakan ini memang milik bos tempat dia bekerja.

Aku meletakkan ipad milik Rina di atas meja. Dan tak lama setelahnya, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan Rina.

"Mas Rezky, ini Lia."

"Loh? Kok dia udah tahu namaku?" gumamku di dalam hati.

"Masuk aja, Mba," kataku mempersilakan.

Kini, aku sudah berdiri di tengah ruang kerja milik Rina.

Dan pegawai perempuan yang tadi kulihat bersama Rina saat hujan, kini sedang berjalan ke arahku sambil membawa satu paper bag di tangan kanannya.

"Mas Rezky, salam kenal, saya Lia," katanya memperkenalkan diri.

Aku lekas menganggukkan kepalaku untuknya, "Iya, Mba. Salam kenal juga. Saya, Rezky."

Lia meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja, "Itu, baju yang tadi Mas Rezky pesan. Di dalamnya, juga ada tas plastik yang bisa dipakai buat simpan baju Mas Rezky yang udah basah karena hujan."

"Makasih ya, Mba."

"Panggil Lia aja, Mas. Saya lebih muda dari Mba Rina."

"Oh iya. Makasih ya, Lia. Kalau gitu, kamu juga santai aja ya, nggak usah terlalu formal kalau sama aku."

Lia tersenyum lalu menganggukkan kepalanya ke arahku. "Iya, Mas. Sama-sama. Tadi, Mba Rina juga titip pesan, katanya, Mas Rezky langsung ganti aja di ruang ganti. Tempatnya, ada di sebelah sana ya, Mas," kata Lia menunjuk satu ruangan yang tadi sempat dimasuki oleh Rina saat mencarikan handuk untukku.

"Oh iya. Makasih ya, Lia."

"Iya, Mas. Sama-sama. Kalau gitu, aku tinggal ke depan lagi ya, Mas. Sebentar lagi, Mba Rina sama El juga datang ke sini."

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang