💙 Mas Rezky
Aku baru saja masuk ke area gazebo restoku, ingin menemui suami temanku semasa kuliah dulu.
Tapi baru tiba di pintu pemisah area depan dan belakang, aku justru berpapasan dengan Rina yang sepertinya malah sudah ingin pulang.
"Loh? Rina?" sapaku.
Kini, Rina sudah berhenti beberapa langkah di depanku. "Halo, Mas," jawab Rina dengan senyum tipisnya.
Manis sekali dia.
"Lagi apa di sini? Kok udah kaya mau pulang?"
"Iya, Mas. Ini, mau ke tempat Ibu. Tadi, habis ketemu sama orang di sini, antar pesanan."
Aku langsung mengangguk tanda mengerti, "El nggak ikut?"
"Nggak, Mas. El udah di rumah Ibu. Tadi, El ke sana, sama Shinta."
"Salam-salam untuk El, Bu Widya, dan Mba Shinta ya, Rin."
"Nggih, Mas. Nanti, pasti aku sampaikan semua salam dari Mas Rezky. Kalau gitu, aku duluan ya, Mas."
"Iya, Rina. Hati-hati ya."
"Nggih, Mas. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Aku memperhatikan langkah Rina sampai ia menghilang di balik pintu. Baru setelah itu, aku melanjutkan langkah kakiku untuk menemui Yoga, suami Siska, teman semasa kuliahku dulu.
Baru saja aku mendudukkan diriku, tapi Yoga sudah mengajukan pertanyaan terlebih dahulu.
"Kenal sama Bu Rina?" tanyanya.
"Bu Rina?" tanyaku bingung atas pertanyaan Yoga.
"Iya, Bu Rina. Tadi, perempuan sholih yang sempat ngobrol sama kamu."
"Oh, Rina. Iya, aku kenal. Rina, adik kelasku dulu waktu SMA. Kamu kenal juga sama Rina?"
"Iya. Bu Rina itu, istri atasanku dulu di kantor."
"Loh? Berarti, dulu, kamu satu bagian sama Mas Rama?"
"Iya, Ky. Aku ajudannya Pak Rama dulu semasa beliau menjabat jadi Kapolres. Kamu kenal sama Pak Rama juga?"
"Tahu. Sering banget dengar cerita tentang Mas Rama juga. Tapi belum pernah kenalan secara langsung."
"Iya. Pak Rama itu orangnya baik banget, Ky. Jadi Allah cepet banget panggil beliau. Emang ya, hidup itu kaya lagi di taman bunga. Bunga mana yang paling bagus, pasti itu yang dipetik pertama kali."
"Iya, Ga. Setuju. InsyaAllah, Mas Rama diberikan tempat terbaik di sisi Allah. Diampuni segala dosanya, dan diterima semua amal ibadahnya," doa tulusku untuk suami Rina.
"Aamiin. Aku yang jadi salah satu saksi, kalau Pak Rama beneran orang yang sangat baik. Beliau masih muda, jabatannya sudah tinggi. Tapi sama bawahannya, Pak Rama nggak pernah semena-mena. Beliau selalu menghormati. Itu makanya, semua anggota Pak Rama dulu segan sekali sama beliau. Beliau kepala yang tegas, amanah, dan loyal banget sama anggotanya. Empatinya juga bagus banget, Ky. Makanya waktu beliau nggak ada, semua anggota di satuan merasa kehilangan banget. Padahal hitungannya, beliau belum lama di sini, Ky. Baru sekitar 3 tahun beliau menjabat sebagai Kapolres."
Aku mendengar cerita Yoga tentang Mas Rama dengan sangat seksama. Dan memang ya, kalau orang baik, tulus, maka kebaikannya pasti akan selalu terkenang oleh orang-orang yang mengenalnya, walau ia sudah tiada.
"Iya, Ga. Aku juga sering banget dengar tentang betapa baiknya Mas Rama semasa hidupnya dulu. Mas Rama laki-laki yang baik, sopan, dan suami yang sangat penyayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomansaJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...