💙 Mas Rezky
Aku keluar dari kamarku, dan sudah disambut oleh Ibu yang saat ini sedang duduk tenang di ruang tengah bersama secangkir teh hangat di tangan beliau.
"Hari ini, jadi ke rumah Rina, Dek?" tanya Ibu.
Aku mendekat ke arah Ibu, dan langsung mendudukkan diriku di sofa yang ada di seberang beliau. "Jadi, Bu."
"Jangan lupa bawa sesuatu."
"Nggih, Bu. Pasti. Ini, Rezky mau mampir ke resto dulu. Niatnya, mau bawain seafood. Masakan matang, buat lauk, sama kudapan yang lain juga. Soalnya, Bu Widya sama Shinta, adik iparnya Rina, lagi nginep di rumahnya Rina."
Ibu langsung duduk tegap sekali menghadap ke arahku, "Nah, apa lagi karena ada Bu Widya. Jadi jangan sampai kamu tangan kosong waktu datang ke sana. Ya, Dek? Keluarganya almarhum suaminya Rina, itu piyayi, orang berada, jadi kamu juga harus bisa bawa diri di sana ya, Dek. Yang sopan santun. Unggah-ungguh. Tata krama. Nggak boleh bersikap sembarangan. Tutur kata dan perilakunya harus sangat dijaga."
Aku langsung menganggukkan kepalaku, "Nggih, Bu. Doakan Rezky ya, Bu. Semoga, Rezky nggak malu-maluin dan bisa diterima di tengah keluarganya Rina."
"Iya, Dek. Ibu pasti selalu mendoakan. Pasti. Nggak pernah lupa. Semoga, lancar semuanya. Jadi Bu Widya juga bisa percaya, kalau kamu bisa jaga Rina seperti almarhum putranya dulu."
"Nggih, Bu. Bismillah. Ini, Rezky mau ke resto dulu, mau ngecek keadaan sama stok bahan makanan yang masuk hari ini, soalnya supplier besar akan datang. Sekalian Rezky juga mau masak dulu sebentar di sana. Soalnya, keluarganya Mas Rama, Bu Widya sama Shinta, juga sering mampir ke Sari Laut. Jadi niatnya, mau Rezky bawain seafood buat menu makan siang nanti di rumahnya Rina."
"Nah, iya, Dek. Udah betul banget itu. Tepat keputusan dan ide kamu. Jadi, masak yang enak. Pilih seafood yang seger sama gede-gede, biar makin mantap. Oke, Dek?"
Aku tersenyum melihat Ibu yang sepertinya semangat sekali hari ini. Juga bersyukur luar biasa, ketika kembali ditunjukan bahwa Ibu memang benar-benar telah memberikan doa restu dan dukungan penuhnya untuk Rina. Wanita pilihanku.
Alhamdulillah.
Puji syukur bagi Allah yang telah membuatku bisa menerima ini semua.
"Nggih, Bu. Siap. Ya sudah, Rezky berangkat dulu ya, Bu. Biar nanti nggak kesiangan sampai di rumahnya Rina."
Aku bangkit berdiri dari dudukku, lalu segera mendekat ke arah Ibu, untuk mencium tangan beliau.
"Iya, hati-hati ya, Dek. Lancar perjalanannya. Dan jangan sampai lupa untuk selalu berdoa."
"Nggih, Bu. Siap."
"Itu, ada bolu sama kue basah. Tadi, Ibu minta tolong Ella buat beli. Jadi, jangan lupa dibawa juga ya, Dek. Buat tambahan oleh-oleh untuk dibawa ke rumahnya Rina."
"Nggih, Bu. Terimakasih. Pasti Rezky bawa."
"Iya. Dibawa semuanya ya. Bingkisan yang udah Ibu siapkan di atas meja."
Aku makin tersenyum dengan sangat bahagia. Terharu dan amat sangat bersyukur dengan bentuk dukungan tulus yang Ibu berikan untukku dan juga Rina. Juga membuatku semakin percaya, bahwa doa baik yang senantiasa dijaga dengan usaha, memang tak akan pernah sia-sia. Pasti akan selalu Allah berikan hasil terbaiknya. Seperti kini Ibu yang akhirnya memberikan doa restu supaya aku bisa bersatu dengan Rina.
Bahagia sekali.
Sungguh.
Juga hal teramat istimewa yang pasti akan selalu sangat kusyukuri.
"Rezky pamit dulu ya, Bu," ucapku sambil mencium punggung tangan Ibu.
"Iya, hati-hati ya, Dek. Bismillah. Jangan gerogi di sana. Anak bontote Ibu juga ganteng, udah kerja, udah punya penghasilan sendiri. Dan InsyaAllah, juga sudah sangat siap serta bisa menghidupi dengan begitu baik anak dan istri. Jadi percaya diri ya. Jangan sampai gagap."
Aku kembali memperdengarkan kekehan bahagiaku, gemas sekali dengan rentetan nasihat serta pujian teramat baik dari Ibu. "Siap, Nyonya."
Setelah selesai berpamitan dengan Ibu, aku lekas berjalan ke arah ruang makan untuk mengambil bingkisan yang sudah Ibu siapkan. Dan setelah itu, aku langsung keluar rumah untuk berangkat ke Sari Laut.
"Bismillah. Semoga aku juga mampu jadi suami yang bisa selalu kamu banggakan ya, Rin. Seperti Mas Rama dulu." Doaku, sebelum akhirnya aku mengeluarkan mobilku dari pekarangan rumah Ibu.
Ayo semangat dan kuatkan semua usahanya.
Supaya Rina dan Elysia, bisa segera resmi jadi istri dan putri tercinta Rezky Pramurindra.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomansaJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...