11. Makan Enak

3.5K 447 78
                                    

❤️ Rina

Masih fokus mengemudikan mobilku, kini aku langsung terkekeh geli karena mendengar seruan begitu ceria dari putri kecilku.

"Ma, El mau makan udang lagi ya. Yang kaya kemarin. Soalnya, udangnya enak banget. Terus, besar-besar juga. Jadi El kenyang makannya," celoteh Elysia sambil memegangi bagian perutnya. Mungkin Elysia seperti itu karena sedang membayangkan bagaimana enak dan nikmatnya makan udang goreng tepung yang kini telah jadi kesukaannya.

Menatapi betapa bahagianya ekspresi wajah putri kecilku, aku jadi langsung menganggukkan kepalaku. "Iya, sayang. Nanti, kapan-kapan, kita makan seafood lagi ya? Mau beli yang kaya kemarin? Atau mau coba yang lain?"

"Beli dan makan yang kaya kemarin aja, Ma. Soalnya, rasanya enak-enak semua. Eyang Uti sama Tante Shinta, juga suka. Mama juga. Iya, kan?"

Astaga. Ternyata, putri kecilku benar-benar sudah tahu apa maunya. Dan pintar sekali menegaskan keinginannya.

Gemas.

"Oke deh. Kita beli lagi seafood enak yang kaya kemarin."

"Asik! Terimakasih, Mama."

"Sama-sama, sayang. El happy?"

"Happy banget!"

"Kapan-kapan, kita coba makan langsung di sana ya? El mau?"

Dan tentu saja, Elysia langsung berseru dengan begitu girangnya. "Asik! Hore! El mau makan udang enak lagi!"

Ya. Udang enak yang sedang diceritakan oleh Elysia adalah seafood yang akhirnya memang aku beli dari restoran Sari Laut, sesuai dengan rekomendasi yang Ibu berikan sebelumnya.

Kami delivery order, bukan beli langsung di tempatnya. Karena kemarin hujan deras dari siang sampai malam, sehingga aku dan semua anggota keluargaku jadi malas untuk keluar rumah. Jadilah semua makanan yang ada di Sari Laut kami beli melalui aplikasi pemesanan dan pengantaran makanan.

Dan memang benar sekali seperti apa yang telah Ibu katakan, kalau seafood yang Sari Laut jual rasanya enak dan mantap sekali. Terlihat dan terasa betul kalau bahan makanan yang dimasak di sana masih dalam keadaan segar.

Sekarang, aku dan Elysia sedang berada di mobil, dalam perjalanan pulang ke rumah setelah masa istirahat dan bersenang-senang kami. Karena kemarin, selama 3 hari, aku dan Elysia menginap di rumah Ibu karena sekolah Elysia yang memang sedang libur.

"Ma, apa beli udang goreng tepungnya, besok aja ya, Ma? Kan kata Eyang, restorannya ada di dekat sekolahnya El."

Aku tersenyum sambil mengerutkan hidungku.

"El udah nggak sabar ya pengin cepat makan udang lagi?"

Dan aku tak menyangka, kalau saat ini, Elysia akan langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, Ma. El udah nggak sabar. Mau lagi. Mau banget. Soalnya, udangnya beneran enak banget, jadi El kebayang-bayang terus rasanya."

Kini, aku jadi langsung terkikik dengan begitu geli. Gemas sekali dengan ekspresi berbinar yang sedang Elysia tunjukan saat ini.

"Terus, El juga jadi pengin makan kepiting kaya yang Mama dan Tante Shinta makan kemarin. Tapi jangan yang pedas ya, Ma. Boleh?"

"Iya, sayang. Boleh. Besok, waktu Mama jemput El pulang sekolah, kalau nggak hujan, kita mampir ke sana ya? Ke Sari Laut. Beli seafood enak lagi kaya kemarin."

Elysia langsung mengangguk semangat sekali. "Iya, Ma. Ayo. El mau!"

Tiba-tiba, kini, Elysia jadi mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. "Ya Allah, besok siang, jangan hujan dulu ya. Biar El sama Mama bisa makan udang dan kepiting enak lagi. Aamiin."

Aku langsung tersenyum mendengar doa teramat polos dari Elysia.

Dan sepertinya, gadis kecilku memang benar-benar telah jatuh hati dengan seafood dari Sari Laut yang padahal keberadaannya baru diketahui oleh kami berdua.

Jadi, hanya saat ini. Atau bisa jadi kesukaan sampai nanti?

Kita lihat saja ya akan bagaimana kelanjutannya.

*****

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang