8. Kesayangan

3.3K 451 34
                                    

💙 Mas Rezky

Hari-hariku berjalan seperti biasa. Kerja. Kerja. Kerja lagi, dan masih saja kerja.

Ya maklum, aku pria lajang yang belum punya tanggungan. Jadi hidupku memang masih hanya disibukan dengan kerja dan juga kerja. Selebihnya, tugasku adalah membahagiakan ibu negara tercinta, Ibu Sri yang paling kucinta.

Dering ponselku tiba-tiba berbunyi.

Memang Ibu Sri pendengarannya peka sekali. Mungkin, telinga Ibu jadi berdenging karena sedang kubicarakan sejak tadi. Karena buktinya, sekarang, beliau sudah meneleponku di siang bolong seperti ini. Tumben sekali.

"Assalamu'alaikum, Bu."

"Wa'alaikumsalam, Dek."

"Ada apa Ibu telepon siang-siang begini?"

"Memangnya, nggak boleh kalau Ibu mau telepon anak Ibu sendiri?"

"Ya boleh, Bu. Tapi tumben aja Ibu telepon Rezky siang-siang begini. Ada apa?"

"Ini, Adek lagi di mana?"

"Jangan panggil Adek dong, Bu. Rezky kan udah gede. Udah 26 tahun loh. Jadi jangan dipanggil Adek terus kaya pas zaman Rezky masih SD dulu."

"Ya kenapa si? Kamu kan emang anak bontot Ibu. Jadi ya wajar dong kalau kamu dipanggil Adek. Masa mau dipanggil Mas? Nanti, Mas Rangga, Masmu, bisa sewot kalau Ibu begitu."

"Halah. Mas Rangga udah punya istri sama anak, masa masih aja suka sensi?"

"Ya udah, berarti, kamu harus cari istri juga, secepatnya, biar ada yang panggil kamu Mas juga, Dek."

Aku langsung menghela napas panjang sekali. Karena sepertinya, Ibu negara sedang ingin memancing peperangan di siang hari ini.

"Nggih, Bu. Nanti, Rezky cari."

"Cari beneran ya, Dek. Jangan nggih nggih aja. Tapi kamu kasih janji palsu melulu sama Ibu."

"Kapan Rezky pernah kasih janji palsu sama Ibu? Ibu minta tas atau cincin baru, pasti Rezky kasih, kan?"

"Ibu udah nggak minta tas atau cincin baru. Sekarang, Ibu maunya, Adek bawa mantu buat Ibu."

"Kan udah ada Mba Nadia, Bu."

"Nadia kan mantu dari Mamas. Kalau mantu dari Adek, kan belum."

"Nggih, Bu. Pangestune nggih. Ibu doakan ya, semoga, Rezky bisa segera dapat istri yang sholihah, menantu yang baik buat Ibu."

"Aamiin. Ibu loh nggak pernah lupa buat doain anak-anak Ibu. Ya Mamas, ya Adek, selalu, pasti Ibu doain."

"Ya berarti, buat Rezky, ditambahin, biar cepat diijabah sama Allah, jadi Ibu bisa segera punya mantu lagi dari Rezky "

"Iya. Aamiin. Tapi kamu cari beneran loh ya, Dek. Jangan sibuk di bus atau di dapur terus. Keluar. Jalan-jalan. Biar ketemunya sama cewek cantik. Dandan. Yang ganteng. Terus tambah wangi. Nggak cuma bau bensin atau bau amis ikan."

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang