💙 Mas Rezky
"Nggak ada yang harus diobrolin lagi, Na. Karena keputusan Mas sudah sangat mantap untuk menjadikan Nana sebagai istri Mas."
Itu jawaban tegas dariku. Karena aku sungguhan tak akan pernah membatalkan doa serta harapan besarku, yang sudah sangat lama ingin menjadikan Rina sebagai istri terkasihku.
Tidak akan.
Dan tak akan pernah mau. Karena aku akan selalu teguh dengan pilihan serta keputusanku.
"Tapi mungkin, mereka memang benar, Mas. Kalau harusnya, Mas bisa mendapatkan seorang istri yang jauh lebih baik lagi daripada Nana yang seorang janda."
"Tak ada kata mereka, Na. Yang Mas pikirkan, cuma kita. Mas, Nana, Elysia, dan semua anggota keluarga kita. Sungguhan tak perlu ada kata mereka, Na. Nana hanya cukup dengarkan apa kata Mas dan keluarga kita saja."
Rina masih menundukkan kepalanya.
"Nana bisa lihat Mas sebentar?"
Rina tetap menunduk dan belum mau menatapku yang sejak tadi selalu memusatkan perhatianku hanya untuknya.
"Na."
Akhirnya Rina mau untuk mengangkat wajahnya dan melihat ke arahku. Walau dengan tatapan bergetar yang masih terlihat begitu sendu.
Aku sedikit memajukan tubuhku, "Tak ada kata mereka, Na. Yang ada, sekarang, hanya kita. Mas dan Nana. Mas sayang Nana, Mas cinta Nana. Dan cuma Nana yang Mas mau untuk jadi istrinya Mas."
"Tapi, di luar sana, pasti masih ada banyak sekali gadis yang sayang dan cinta sama Mas. Dan mereka pasti lebih baik lagi dari Nana."
"Lalu, bagaimana dengan Mas? Mas juga sayang dan cinta sekali sama Nana. Bahkan, perasaan Mas sama Nana, bukan baru sekarang, tapi sudah lebih dari 8 tahun yang lalu. Kalau mereka? Mereka mungkin mencintai Mas, karena melihat keadaan dan apa saja yang telah Mas punya sekarang. Tapi kalau Mas? Mas sayang dan cinta sama Nana, sudah sejak dulu, dari semenjak Mas belum bisa berbuat banyak dan belum punya apa-apa."
Rina terdiam.
"Nana sayang Mas?"
Rina langsung menganggukkan kepalanya.
"Nana cinta Mas?"
Rina kembali memberikan anggukan kepalanya.
"Nana sayang dan mau menerima semua anggota keluarga Mas?"
Lagi-lagi, Rina mengangguk seperti tadi.
Aku tersenyum lega sekali, "Maka, semuanya, sungguhan sudah sangat cukup. Tak ada yang lebih baik lagi selain Nana untuk Mas jadikan sebagai istri."
Rina tiba-tiba memberikan tatapan yang sangat melemahkanku.
Aku tersenyum lagi, lalu menurunkan tanganku di bahu jok mobil yang sejak tadi Rina tempati.
"Mas sudah merasa sangat cukup, Na. Nana sudah yang terbaik untuk Mas. Tak ada yang lebih baik lagi, karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Termasuk Mas dan juga Nana. Kita semua hanya manusia biasa yang jelas masih punya banyak sekali kekurangan di dalam diri kita. Tapi untuk Mas, Nana adalah perempuan yang sangat bisa untuk melengkapi Mas. Nana, perempuan yang Mas anggap sangat bisa untuk mendampingi Mas. Tak ada perempuan lain, Na. Cukup Nana aja buat Mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kali Kedua ✔
RomansaJANGAN LUPA FOLLOW YA 😊😍 Mari kita dukung para penulis yang sudah berusaha keras mempublikasikan dan menyelesaikan setiap tulisannya dengan memberikan apresiasi pada karya serta kehadirannya 😊 ***** [COMPLETED] Tentang Elsa Azarina Safira, yang m...