79. Taman Bunga Kedua

353 40 0
                                    

❤️ Rina

- Hari Kedua Mas Rezky di Bali -

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum. Mba Rina, ini Lia."

"Wa'alaikumsalam. Iya, Lia. Langsung masuk aja."

Lia membuka pintu ruang kerjaku, dan langsung berjalan cepat dengan kotak kado besar di tangannya.

"Kamu bawa apa itu? Kok gede banget?" tanyaku penasaran.

Dengan senyum cerahnya, Lia langsung meletakkan bingkisan yang ia bawa di atas meja.

"Mba Rina dapat kado lagi dari Pak Bos," kata Lia dengan cengiran lebar di wajahnya.

"Pak Bos? Siapa?" tanyaku tak mengerti.

Lia makin cengengesan, "Dari Mas Rezky lagi, Mba."

Aku mengerutkan keningku.

Mas Rezky?

Lagi?

Astaga.

Apa lagi yang Mas Rezky kirimkan kali ini?

Dua hari di Bali, Mas Rezky sama sekali belum menghubungiku. Pesan yang kukirimkan kemarin siang, juga belum Mas Rezky balas sampai hari ini. Mungkin, Mas Rezky benar-benar sedang sibuk di sana. Jadi Mas Rezky tak sempat untuk memegang ponselnya terlalu lama. Tapi tak apa. Yang penting, pekerjaan Mas Rezky lancar, dan bisa segera pulang dengan sehat.

"Mama, mana Om Eky?"

Dan tentu saja, penggemar berat Mas Rezky pasti akan langsung berlari dengan cepat sekali ketika nama Om Eky kesayangannya itu telah disebutkan oleh siapa saja.

Lia tertawa, "Wah, kalau kaya gini, udah jelas yang menang pasti Mas Rezky."

"Kamu ngomong apa si, Lia? Belum makan siang ya? Makanya ngomongnya jadi ngalor-ngidul kaya gitu."

Lia malah berani mencibir padaku, "Enak aja. Aku ngomong serius ya, Mba."

"Jadi, maksud kamu, apa?"

Lia baru saja ingin membuka suaranya, tapi kini Elysia sudah menarik-narik ujung tuniknya. "Tante Lia, Om Eky mana?"

Lia kembali tertawa dengan begitu bahagia, "Ya ampun. Iya, iya Bos. Bos kecil sabar ya."

"Tapi Om Eky mana?"

"Om Eky nggak ada, El. Tapi Tante Lia bawain kado nih dari Om Eky," jawab Lia dengan senyum kelewat ceria.

"Kado apa?"

Lia langsung menunjukan kotak kado besar yang tadi ia bawa, "Tuh. Itu kiriman dari Om Eky. Katanya, kado buat Mama sama El."

Elysia langsung berlari dan duduk di pangkuanku, "Mama, itu apa? El mau lihat."

Aku terkekeh melihat tingkah tak sabar dari putriku tercinta. Karena tentu saja, Elysia memang akan selalu suka dengan kejutan dan hadiah yang diberikan padanya.

"El berdiri dulu ya, biar Mama bisa bukain kadonya."

Elysia langsung berdiri dan merapat ke arah meja. Karena sepertinya, Elysia benar-benar sudah tidak sabar ingin melihat apa isi kiriman dari Mas Rezky Pramurindra.

Kubuka, dan aku langsung terkejut luar biasa. Karena ternyata, isinya adalah boneka Hello Kitty yang tingginya hampir sama dengan Elysia. Bahkan, ukuran badan bonekanya sungguhan lebih besar daripada Elysia.

"Wah, gede banget El bonekanya!" seru Lia dengan girangnya.

Elysia tersenyum bahagia sekali, dan langsung memeluk serta menciumi boneka barunya saat ini.

Kali Kedua ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang